Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Jangan Pernah Anggap Laga Lawan Libya sebagai Kekuatan Asli Timnas Indonesia

Diperbarui: 6 Januari 2024   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi para pemain timnas Indonesia setelah bobol gawang Libya (Sumber gambar: pssi.org)

Dua kekalahan beruntun timnas Indonesia dari Libya, membuat sebagian orang meradang. Mereka menghujat tidak karuan dan menganggap janji Shin Tae-yong dalam laga uji coba kedua tidak lebih dari kebohongan.

Pendapat tersebut sah-sah saja. Faktanya di laga uji coba kedua lagi-lagi anak asuh menelan kekalahan. Memang skornya tipis, tapi yang Namanya kalah ya tetap kalah.

Namun jika mau melihat permainan secara keseluruhan, tampaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kalau mau jujur, banyak progress terlihat pada laga kedua. Terlepas dari blunder Rizky Ridho.

Pertama, lini pertahanan jelas lebih rapi. Perlu dicatat, gol terakhir pada laga tersebut tercipta pada menit ke-20. Artinya dalam 70 menit setelah itu, sama sekali tidak ada gol.

Jika dikaji lebih mendalam maka lini pertahanan kedua tim berjalan sesuai harapan. Termasuk lini belakang Indonesia. Mereka mampu meredam setiap ancam ke gawang masing-masing.

Untuk timnas Indonesia, tiga bek yang dipasang benar-benar bermain bagus. Jordi Amat sudah hampir kembali ke performa terbaiknya. Elkan Baggott menunjukkan kelasnya sebagai pemain dari Liga Inggris. Demikian  pula Rizky Ridho.

Lini tengah pun tampak sudah mampu berkreasi. Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan mampu menusuk ke pertahanan lawan. Seandainnya lini depan lebih tenang, mungkin tidak hanya satu gol yang tercipta ke gawang Libya.

Kalaupun ada PR, justru di lini serang. Terbukti mereka belum mampu mengambil Keputusan dengan cepat, sehingga bola sering hilang di lini pertahanan musuh.

Demikian pula dengan kemampuan duel di lini depan. Beberapa kali pemain timnas Indonesia tidak mampu menembus bek lawan, mereka kurang kuat dalam duel. Akibatnya serangan yang telah tersusun rapi, hilang begitu saja.

Dua kekalahan ini kemudian memunculkan pesimisme peluang Indonesia di Piala Asia 2023 nanti. Kekhawatiran ini tidak perlu terjadi. Dipastikan Shin Tae-yong tidak akan begitu saja mengumbar strategi dan kekuatan timnya lewat uji coba yang disiarkan secara langsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline