Kabar tidak mengenakkan ini datang dari skuad Gajah Perang alias Thailand. Kabar tersebut berupa kemungkinan FIFA memberikan banned pada Thailand atas pelanggaran yang dilakukan. Hal ini menjadi topik perbincangan para pecinta bola negeri itu.
Factor penyebab keluarnya ancaman tersebut, konon berawal dari mundurnya Somyot Poompanmuong, Presiden FAT (PSSI-nya) Thailand. Setelah kegagalan dalam meraih medali emas SEA Games ke-32 Kamboja, dia merasa itu kesalahannya. Maka dia menyatakan mundur.
Hal yang tidak kalah memalukan adalah terjadinya perkelahian massal saat melakoni laga final melawan Indonesia dalam SEA Games ke-32 di Kamboja. Hal ini juga menyebabkan sang presiden menyatakan mundur.
Sampai di sini, semua biasa saja. Semua pihak menganggap hal ini wajar dan biasa. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, rasanya apa yang dilakukan Presiden FAT sah-sah saja.
Namun situasi berubah saat tersiar kabar mundurnya Somyot Pamoongpaun adalah atas desakan dari Ketua Komite Olimpiade Thailand, Prawit. Parahnya lagi, Prawit sendiri adalah perdana Menteri Thailand saat ini.
Nah, di sinilah permasalahannya. Campur tangan pemerintah merupakan dosa besar di mata FIFA. Dalam undang-undang FIFA, setiap federasi itu independent alias tidak boleh diatur oleh negara.
Kekhawatiran pecinta bola Thailand tidak lain berkaca pada apa yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2015, Indonesia pernah mengalami beratnya sangsi FIFA. Kepengurusan ganda yang saat itu ada, membuat FIFA marah besar.
Akibatnya Indonesia pun mendapat sangsi dari FIFA. Akibat lebih parah, Indonesia tidak boleh mengikuti setiap even yang berada di bawah kendali FIFA. Dengan kondisi seperti ini, Indonesia seakan dikucilkan dari pergaulan sepak bola dunia.
Hal inilah yang ditakutkan pecinta bola Thailand. Jika hal itu terjadi, bukan tidak mungkin mereka akan terlempar jauh dalam urusan sepak bola. Padahal duka Thailand belum sepenuhnya sembuh.
Duka kegagalan dalam meraih medali emas SEA Games ke-32 yang sampai saat ini belum hilang. Ditambah lagi kegagalam menembus Piala Dunia U-17 2023. Padahal mereka menjadi tuan rumah Piala Asia U-17 yang sekaligus penentuan ke Piala Dunia U-17.