Pilpres 2024 masih sekitar 6 bulan lagi. Namun jangan tanya aksi yang dilakukan para calon dan parpol pendukungnya. Mereka sudah heboh dan saling intip. Termasuk menerka ke mana sebenarnya hati Jokowi berlabuh.
Pertanyaan yang muncul kenapa justru terarah pada Jokowi, presiden yang saat ini menjabat? Tentu saja hal ini bukannya tanpa sebab. Selama ini semua orang tahu bahwa Jokowi seakan ada di dua capres yang akan berlaga di 2024 nanti. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Permasalahan menjadi sangat menarik, karena keduanya selalu ada di posisi atas dalam setiap survey. Dari tiga calon kuat yang ada, Prabowo dan Ganjar saling berebut posisi antara nomor satu dan dua.
Jokowi Meng-endorse Prabowo
Jauh sebelum PDI P secara resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung, Jokowi telah memiliki kedekatan dengan Prabowo. Dua tokoh ini sering tampil bersamaan dalam kegiatan. Hal sebenarnya wajar saja antara presiden dengan menterinya.
Namun keseringan mereka berdua, mendatangkan rumor tentang upaya Jokowi meng-endorse Prabowo Subianto. Kedekatan itu seolah-olah menunjukkan Jokowi menghendaki Prabowo Subianto sebagai penerusnya.
Sinyal yang lebih jelas tampak juga saat secara tersirat Jokowi mengarahkan pendukungnya pada Prabowo Subianto. Beberapa ucapan dalam forum yang ada, meski tidak secara jelas, ditengarai sebagai tanda dukungan itu.
Prabowo Subianto sendiri menanggapi hal itu dengan antusias. Puja-puji atas kepemimpinan Jokowi, sering muncul dari mulutnya. Keduanya terkesan saleng meng-edifikasi.
Hal sama dilakukan juga oleh Gerindra. Partai tempat di mana Prabowo Subianto menjadi ketua umum. Sikap Gerindra terhadap Jokowi pun setali tiga uang dengan sang ketua umum. Sehingga tampak ada chemistry antara Jokowi dan Prabowo Subianto.
PDI P Mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden