Perhelatan Piala Dunia U-17 terhitung mepet waktunya. Bima Sakti sebagai pelatih yang ditunjuk, tidak bisa duduk manis. Dia harus segera menyiapkan skuad lengkap dengan serangkaian uji coba yang dibutuhkan.
Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, sebenarnya dilematis juga buat Indonesia. Permasalahannya, setelah gagal menembus babak final Piala Asia U-17, tim sudah dibubarkan.
Sementara itu dalam perhelatan Piala Dunia U-17 besok, semua tim sudah dalam kondisi siap tempur. Mereka sudah menyelesaikan babak kualifikasi. Kalaupun masih ada kegiatan, hanya pemantapan dari apa yang sudah ada.
Beda dengan Indonesia yang harus mulai dari nol. Maka tidak heran jika PSSI pun melibatkan Shin Tae-yong untuk mengendus bakat-bakat yang ada.
Namun meskipun demikian, paling tidak Bima Sakti masih punya kerangka tim. hal ini disebabkan Bima Sakti pernah menangani tim ini saat masih di level U-16. Sehingga tepat langkah PSSI menunjuk Bima Sakti.
Dari beberapa pemain yang pernah diasuh, rasanya ada satu nama yang tidak mungkin Bima Sakti tinggalkan. Sosok itu adalah Iqbal Gwijannge, sang kapten timnas U-16.
Pemain keturunan Papua ini menjadi sosok yang menonjol saat timnas U-16 melakoni ajang Piala AFF U-16 tahun 2022. Kepemimpinannya, mampu membawa timnas U-16 meraih juara dengan mengandaskan Vietnam dengan skor 2-1.
Sebagai pemain belakangm, postur Iqbal terhitung ideal. Cara bermainnya yang tenang, mampu memberi ketenangan pada penjaga gawang. Termasuk jiwa kepemimpinannya yang baik membuat dia disegani teman-temannya.
Iqbal sendiri lahir dari keluarga atlit. Ibunya, Besinah Haluk adalah mantan atlit angkat besi. Dia adalah atlit yang membela Jawa Barat dalam PON. Bekal ini membuat Iqbal pun merambah ke dunia olah raga lewat cabang sepak bola.
Kesuksesan Iqbal dengan U-16 nya, membuat dirinya terpilih sebagai salah satu pemain sepak bola muda yang berkesempatan menimba ilmu di Hongaria. Iqbal dan Eriko Sulastiano mendapat kesempatan menimba ilmu di Puskas Akademika sejak Januari hingga Juli 2023.