Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Sudah Saatnya Indonesia "Kandangkan" Ganda Putra dari Semua Turnamen

Diperbarui: 19 Juni 2023   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar Alfian/ Rian Andrianto, ganda putra Indonesia yang sampai kini belum peroleh gelar. (sumber: detik.com)

Catatan gelap harus kita terima dari perjalanan nomor ganda putra Indonesia. Hasil terakhir hancurnya nomor ganda putra dalam Indonesia Open 2023, menjadi bukti tidak terbantahkan. Dari tiga pasangan yang mampu menembus babak 8 besar, ternyata hanya satu yang berlanjut.

Lebih parah lagi, Pramudya/ Yeremia gagal melaju ke babak final. Kesalahan kecil mereka di ujung gim kedua, menjadi bencana mengerikan. Pramudya/ Yeremia harus bertekuk lutut di tangan Aaron Chia/ Soh Wooi Yik, ganda putra Malaysia.

Nasib tragis pun dialami Fajar Alfian/ Rian Andrianto. Keduanya adalah pemegang rangking 1 BWF. Namanya selalu menjadi unggulan pertama di tiap turnamen. Ironisnya justru mereka sering terpental di babak awal.

Pemandangan kegagalan sektor ganda putra selama ini jelas merupakan keprihatinan yang luar biasa. Pasalnya selama ini sektor ganda putra adalah sektor yang paling baik dalam urusan regenerasi. Selepas Markus/ Kevin meredup dan Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, sederet pasangan ganda putra siap menggantikan.

Catatan hebat pun tersaji saat tahun lalu pasangan-pasangan ganda putra itu menjadi momok bagi pebulu tangkis negara lain. Serangkaian gelar pun mereka raih. Lebih hebatnya lagi, seakan mereka bergantian dalam menjuarai beberapa turnamen.

Namun di tahun 2023, gambaran itu berubah drastis. Prestasi seakan menjauh dari sektor ganda putra Indonesia. Dalam Tur Asia saja, mereka tidak satu pun mampu meraih juara. Peluang terakhir adalah Pramudya/ Yeremia yang gagal menembus babak final Indonesia Open 2023.

Fenomena ini menjadi sangat menarik saat permainan ganda putra Indonesia tampak seperti kehilangan segalanya. Permaian ulet, serangan yang luar biasa, dan pertahanan yang prima tidak tampak sama sekali.

Dalam beberapa kesempatan, justru mereka lebih sering kehilangan poin karena kesalahan sendiri. Ujung-ujungnya, mereka kebingungan dengan permainan mereka sendiri. Gejala ini tidak hanya dialami para pebulu tangkis pelapis, bahkan Fajar Alfian/ Rian Andrianto pun mengalaminya.

Kondisi semacam ini menjadi satu PR besar bagi PBSI. Terkhusus pada para pelatih ganda putra Indonesia. Treatmen khusus tampaknya harus dilakukan jika Indonesia masih ingin berbicara di nomor ini.

Langkah ini rupanya tengah dilakukan PBSI. Dalam drawing Taipei Open 2023 yang digelar minggu ini, sama sekali tidak ada partisipasi ganda putra Indonesia. Mungkin saja langkah ini sebagai hukuman atas mandulnya prestasi mereka.

Semoga saja pasca proses 'pengandangan' ini, prestasi akan hadir kembali pada nomor ganda putra Indonesia.

Lembah Tidar, 19 Juni 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline