Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Meski Menang Besar, Garuda Muda Harus Hati-hati dengan Hal Ini

Diperbarui: 5 Mei 2023   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titan, penutup pesta gol Indonesia melawan Myanmar kemarin sore. (sumber: kompas.com)

Prediksi para analisis ataupun publik sepak bola tanah air tentang laga Garuda Muda melawan Myanmar terbukti benar. Garuda Muda menghajar Myanmar dengan 5 gol tanpa balas. Sebuah prestasi yang luar biasa dan menunjukkan superioritas Garuda atas Myanmar selama 3 tahun terakhir.

Tanpa dapat dimungkiri, gol-gol anak-anak Garuda Muda adalah gol-gol kelas dunia. Mulai dari gol pembukan Marselino Ferdinan, Ramadhan Sananta, maupun Fajar Faturahman. Tendangan yang mereka lesakkan ke gawang Myanmar, terhitung gol kelas dunia. Hal ini sesuai dengan apa yang diucapkan sang pelatih Myanmar sebelum bertanding.

Dengan gelontoran 5 gol ini sebenarnya satu PR besar Garuda Muda terselesaikan. PR tersebut adalah produktivitas gol yang berkaitan langsung dengan finishing touch. Hal ini terlihat saat beberapa uji tanding yang dilaksanakan sebelum SEA Games. PR ini pun juga dirasakan oleh Shin Tae-yong selama ini.

Delapan gol dari dua pertandingan melawab Filipina dan Myanmar pada akhirnya membuat semua pihak tersenyum. Sebab tambahan gol lagi masih mungkin muncul di fase grup ini, sebab masih ada Timorleste dan Kamboja yang mungkin menjadi lumbung gol Garuda Muda.

Nah, PR besar yang ada di Garuda di semua level masih satu lagi, yaitu lini pertahanan. Hal ini terbukti pada laga kemarin sore. Menghadapi tim selevel Myanmar beberapa kali Rizki Ridho dan teman-temannya sempat keteteran menghadapi serangan Myanmar. Paling tidak 3 ancaman nyaris merobek gawang Ernando. Namun untung tidak berbuah gol.

PR besar di lini pertahanan ini diyakini akan menjadi bencana besar bagi Garuda Muda saat melenggang ke babak semifinal. Sebab di hadapan mereka siap menghadang para musuh bebuyutan, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Ketiga tim ini diyakini akan mampu mengobrak-abrik lini pertahanan Garuda Muda, dan bukan tidak mungkin akan menjadi bencana besar pengubur mimpi Garuda Muda.

Masih ada waktu bagi Indra Syafri untuk menambal kebocoran ini. Paling tidak dalam empat pertandingan di fase grup dapat membuat Indra Syafri menemukan formula paling pas. Formula berupa personal pada lini pertahanan yang benar-benar handal. Kepemimpinan Rizki Ridho diharapkan dapat menjaga kedalaman lini ini. Jika hal ini dapat diatasi, maka Garuda Muda pasti mampu meraih mimpinya.

Lembah Tidar, 5 Mei 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline