Dua hari lagi, tepatnya tanggal 1 Maret 2023, timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong memperjuangkan mimpinya. Mimpi untuk meraih sebuah prestasi yang lebih tinggi di level Asia. Meraih sebuah prestasi yang selama ini hanya bermain di ranah angan. Itu pula yang menjadi impian Shin Tae-yong.
Namun tidak seperti biasanya, Shin Tae-yong kali ini tidek menjunjung optimisme seperti saat-saat sebelumnya. Mungkin belum hilang dari ingatan kita, bagaimana target Shin Tae-yong dalam laga AFF beberapa waktu lalu. Hasilnya ambyar. Namun untung Shin Tae-yong masih dipertahankan.
Sikap kurang yakin ini sebenarnya sudah mulai tampak saat dia memulai TC persiapan Piala Asia U-20 kemarin. "Pertengkarannya" dengan beberapa pelatih klub saat diminta pemainnya untuk mengikuti TC, boleh dibilang sebagai awal. Demikian pula dengan 'larinya' 2 anak kesayangan Shin Tae-yong ke luar negeri, Marcelino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.
Permasalahan ini mengakibatkan pelaksanaan TC tidak optimal. Bahkan jumlah pemain mendekati penuh baru pada pertengahan bulan, setelah beberapa klub melepas pemain yang diminta Shin Tae-yong. Ferari sendiri baru merapat sehari sebelum turnamen mini digelar.
Akibat dari semua ini, performa timnas U-20 dalam turnamen mini yang diikuti 3 negara calon peserta Piala Dunia U-20 tidak memuaskan. Terhitung timnas hanya mampu mengemas 1 kemenangan, selebihnya kekalahan. Dari turnamen ini beberapa catatan Shin Tae-yong pun muncul dengan satu kesimpulan timnas U-20 dianggap belum siap mengikuti Piala Asia U-20 yang dihelat di Uzbekistan.
Kegundahan Shin Tae-yong dibawa juga saat mereka sudah mendarat di Uzbekistan. Dikatakan bahwa timnas U-20 yang dibawanya jauh dari harapan, dan tidak full team. Selain Marcelino Ferdinand, dia juga mengeluhkan belum dapat bergabungnya Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Justin Hubner. Para naturalis ini sedianya akan menjadi amunisi baru bagi timnas U-20.
Dalam kesempatan itu, Shin Tae-yong mengharapkan pecinta sepak bola Indonesia tetap memberikan dukungan, andai timnas U-20 gagal lolos dari fase grup. Pernyataan ini mungkin juga menunjukkan bahwa Shin Tae-yong melihat realita yang ada. Diakui atau tidak timnas U-20 berada di antara para raksasa yaitu Iraq, Suriah, dan tuan rumah Uzbekistan.
Namun mungkin saja kegundahan Shin Tae-yong merupakan cara lain untuk membangkitkan semangat juang anak-anak U-20. Menempatkan mereka pada posisi terendah, mungkin saja dapat membuat mereka terlecut harga dirinya. Sehingga mereka mampu mencapai peak performance pada Piala Asia U-20 kali ini. Semoga saja.
Lembah Tidar, 27 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H