Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Ambyar Gegara Gol Cepat Vietnam ke Gawang Indonesia

Diperbarui: 9 Januari 2023   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam leg kedua, Vietnam meraih tiket final setelah bekap Indonesia 2-0. (sumber: cnnindonesia.com)

Tien Linh pemain Vietnam tampaknya akan menjadi sosok paling dibenci publik sepak bola Indonesia, selain van Hua. Bagaimana tidak, malam ini dia merobek lagi gawang Indonesia dengan 2 golnya. Gol yang sekaligus mengubur mimpi Indonesia untuk tampil di babak final Piala AFF.

Diakui atau tidak, 2 gol cepat ini menjadi faktor utama hancurnya permainan Indonesia malam ini. Bayangkan saja pada saat 3 menit laga berjalan, umpan jauh pemain belakang Vietnam, mampu diselesaikan dengan baik oleh Tien Linh. Tiga pemain Indonesia yang mengerubut Tien Linh tidak mampu menahan tendangan maut tersebut.

Tidak beda dengan babak pertama. 2 menit setelah peluit wasit dibunyikan pada babak kedua, lagi-lagi sebuah gol yang berawal dari tendangan penjuru merobek gawang Nadeo. Lagi-lagi aktornya Tien Linh. Skor 2-0 pun langsung terpampang di papan skor.

Pada laga malam ini, apa yang diperagakan timnas Indonesia saat menjamu Vietnam, tidak tampak sekali. Keunggulan tipis dalam penguasaan bola, sama sekali tidak ada artinya. Selama 90 menit laga berjalan, tidak ada satu pun shoot on goal yang ada. Tendangan yang dilepaskan sebanyak 9 kali, tidak ada satu pun yang berpotensi membuat gol.

Di sisi lain, Indonesia harus menerima 14 kali tendangan dari Vietnam, 5 kali di antaranya shoot on goal. Artinya lini belakang Indonesia benar-benar diacak-acak oleh Vietnam. Gestur Nadeo tampak sekali. Beberapa dia kesal atas kegagalan teman-temannya dalam meredam serangan Vietnam. Sehingga dia harus jungkir balik menahan berbagai tendangan. Hal berbeda yang tidak terjadi pada leg pertama.

Situasi pertandingan semacam ini menunjukkan bahwa Park Hang-seo mempunyai tingkat kecerdikan sedikit lebih tinggi dari Shin Tae-yong. Terbukti dia mampu mencari solusi atas kebuntuna permainan Vietnam saat laga tandang di GBK. Terbukti umpan panjang yang beberapa kali dilambungkan, mampu membuat lini belakang Indonesia keteteran. Seperti apa yang terjadi pada gol pertama.

Jika Vietnam mampu bermain tenang, Indonesia dalam posisi sebaliknya. Gol-gol yang terjadi justru membuat para pemain gugup dan tergesa-gesa dalam mengolah bola. Maka tidak heran jika umpan-umpan yang dilepaskan, dengan mudah diintersep para pemain Vietnam. Beberapa kali pula terjadi kesalahan dalam memberikan umpan. Situasi inilah yang out of control dari para pemain Indonesia. Sehingga jika kemarin lini depan bermain optimal, meski tidak ada gol, kali ini benar-benar ambyar. Demikian pula dengan lini belakang.

Berkaca dari hasil ini secara ksatria kita harus mengakui bahwa level sepak bola kita masih berada di bawah Vietnam. Ukurannya sudah jelas. Langkah revolusioner yang dilakukan Shin Tae-yong, sepenuhnya belum mampu mengubah segalanya. Jika segi teknik mudah dibenahi, maka segi mentallah yang nampaknya masih menjadi PR besar.

Akhirnya mau tidak mau harus diterima hasil ini. Keyakinan kita yang berlebihan dengan mendasarkan hasil leg pertama, ternyata belum sepenuhnya didukung dengan kesiapan mental. Buktinya kita saat kondisi darurat terjadi, justru kepanikanlah yang kita tunjukkan, bukan ketenangan.

Lembah Tidar, 9 Januari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline