Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Kalau Indonesia Gagal, Salahkan Saja AFF!

Diperbarui: 5 Januari 2023   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akankah selebrasi pemain timnas lahir lagi dalam laga melawan Vietnam besok sore? (sumber: okezone.com)

Jika tidak ada aral melintang, besok sore timnas Indonesia kembali melakoni petualangan berburu gelar AFF. Lawan yang dihadapi bukan kaleng-kaleng. Musuh bebuyutan kita, Vietnam. Eh, tapi omong-omong enggak hanya Vietnam saja musuh bebuyutan kita. Malaysia dan Thailand juga.

Membayangkan besok sebagai perjuangan yang  mudah. Jelas tidak. Jangankan Vietnam, menghadapi Kamboja dan Filipina saja kita kerepotan. Lusinan peluang, berakhir sia-sia. Gol yang tercipta pun terkesan karena sebuah kesalahan kecil. Lengkap sudah. Ujung tombak tumpul, barisan pertahanan lengah.

Vietnam dan Thailand suka atau tidak harus diakui sebagai penguasa Asia Tenggara. Sepak bola yang mereka peragakan, adalah sepak bola modern. Fokus mereka luar biasa, kolektivitas dan disiplin mereka pun jangan ditanya. Dengan modal sepuluh pemain saja, permainan mereka tetap konsisten. Bahkan Vietnam mampu membenamkan Malaysia.

Jika ini yang tersajai, lalu apa yang dapat diharapkan Indonesia. Sebab, meskipun harus bermain di GBK, Vietnam pasti tidak akan gentar. Mental mereka telah teruji. Malah bukan tidak mungkin justru timnas Indonesia yang terbebani. Hujatan berbagai pihak karena penampilan yang belum oke, ditambah dengan kewajiban harus menang, pasti akan menjadi beban berat.

Tapi apakah kita harus menyerah. Tentu saja tidak. Pembenahan di semua lini harus dilakukan. Kolektivitas dengan meminggirkan ego seperti yang selama ini ditampilkan harus dibuang. Jangan sampai lusinan peluang emas terbuang sia-sia lagi. Demikian pula dengan lini belakang. Pelajaran yang harus dipegang adalah keunggulan selama pertandingan berlangsung tidak menjadi jaminan bagi timnas kita. Terbukti beberapa kali kita kebobolan setelah unggul.

Satu hal yang juga harus kita catat, kalau mau jujur Park Hang -seo pun ngeri-ngeri sedap saat menghadapi Indonesia. Meskipun secara apa pun  mereka unggul, kemungkinan kalah tetap ada. Eh, siapa tahu timnas Indonesia tiba-tiba berubah.

Nah, sekarang ganti masalah. Seandainya timnas Indonesia harus kalah, lalu bagaimana? Jaewabannya gampang. Salahkan saja AFF! Apa ini bukan salah sasaran. Ibarat orang lempar batu sembunyi tangan. Jelas enggak. Logikanya kesalahan AFF mengagendakan laga AFF Cup di luar kalender FIFA.

Lalu apa hubungannya dengan kita? Gegara agenda yang enggak pas ini, maka kita tidak dapat memaksimalkan amunisi naturalisasi kita. Lihat saja Sandy Walsh dan Elkan Baggot gagal kita manfaatkan. Padahal jelas di depan mata bahwa program naturalisasi adalah untuk menambah taji timnas kita. Lha, kalau tidak dapat digunakan, lalu apa gunanya.

Ketika kita menyalahkan klub di mana mereka bernaung. Jelas tidak mungkin. Jawaban mereka yang mengatakan agenda AFF Cup diluar kalender FIFA sudah menjadi senjata pamungkas. Mau dengan cara apa pun Shin Tae-yong merayu, hasilnya tetap nol.

Nah, bagaimana setuju enggak kalau kita salahkan AFF saja saat kita gagal dalam AFF?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline