Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Jangan-jangan Saya Juga Jadi Korban Keisengan Bjorka

Diperbarui: 22 September 2022   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi pengamanan data pribadi. (sumber: tirto.id)

Kemarin saat negeri kita dibuat heboh oleh aksi Bjorka saya cuek saja. Lagian apa urusannya dengan saya yang hanya orang biasa. Demikian pula saat DPR sibuk mengesahkan RUU Perlindungan Data Pribadi, saya pun setali tiga uang alias cuek bebek. Lagi-lagi pertimbangannya apalah arti seorang saya, sehingga data pribadi saya disalahgunakan orang.

Rupanya sikap cuek bebek saya ini tidak berlangsung lama. Penyebabnya adalah munculnya 2 kali notifikasi di email saya. Isi notifikasi tersebut adalah agar saya segera meng-upload KTP dan NIK untuk keperluan pengaktifan akses internet dari salah satu penyedia layanan internet. Padahal saya tidak sedang mengajukan sambungan baru internet.

Rasa kaget itu belum habis ketiga muncul pesan baru ke gawai saya. Kali ini lewat Whatsapp. Isi pesan pun sama, berkaitan dengan aktivasi sambungan internet baru. Lagi-lagi saya harus melengkapi berkas.

Keheranan saya seketika mencuat manakala nama dan alamat yang tercantum bukan milik saya. Namun yang membuat heran, email dan nomor WA yang digunakan milik saya. Maka kesimpulan saya, pasti ada orang yang mendaftarkan sambungan internet baru dengan menggunakan data saya. Kemungkinan untuk mempercepat pendaftaran, pihak penyedia layanan internet "meminjam" data saya yang memang sudah ada untuk mendaftarkan sambungan baru.

Berbekal rasa heran tadi, saya pun melakukan konfirmasi ke kantor penyedia layanan internet tersebut. Tapi sesampai di kantor tersebut, bukannya menjadi hilang rasa heran saya, tapi justru makin bertambah. 

Dengan entengnya sang CS mengatakan bahwa memang pendaftaran itu menggunakan jaringan internet lama saya. Sehingga data yang ada masih data lama saya.

Nah, inilah yang menimbulkan keheranan tinggi pada diri saya. Sebab sampai saat ini sambungan tersebut belum diputus dan masih aktif digunakan adik saya. 

Logikanya, kalau menggunakan jaringan lama saya, berarti jaringan itu tidak aktif. Tapi data yang digunakan tidak sesuai dengan nama pengguna dan lokasi jaringan tersebut. Perlu diketahui lokasi sambungan baru itu sekitar 6 kilo meter dari tempat tinggal saya.

Ketika saya kejar lagi sang CS mengatakan bahwa kalau urusan email dan WA itu dari kantor pusat Jakarta. 

Aneh, kan? Nah, ketika saya kejar lagi kalaupun dari Jakarta, tapi data kan disetor dari daerah. Eh, dia tidak menjawab. Jawabannya malah tidak nyambung, dah Pak atas nama ini sudah saya blokir, jadi nanti notifikasi email tidak masuk ke bapak lagi. Hanya begitu, saja jawabannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline