Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Bukan Hanya Urusan Menang dan Kalah

Diperbarui: 19 Mei 2022   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garuda Muda harus jatuh bangun meladeni permainan keras Thailand. (sumber: ANTARA PHOTO via detiknews)

Orang boleh saja mengatakan mau kalah 1 gol, atau pun 10 gol, yang namanya kalah ya kalah. Sebab ujung dari sebuah pertaningan adalah kemenangan, titik. Ucapan ini mungkin yang muncul dari sebagian orang yang menyaksikan laga semi final SEA Games 2021 antara Indonesia -- Thailand.

Namun bagi saya pribadi, tentu saja tidak sesederhana itu permasalahannya. Karena pendapat itu hanya muncul dari mereka yang berpikiran pragmatis. Mereka lebih memandang hasil daripada proses.

Yah memang secara kenyataan Garuda Muda harus menunda lagi mimpi menjadi raja sepak bola SEA Games. Impian itu seketika ambyar, ketika tembakan Weeratep merobek gawang Ernando pada menit ke-95, saat injur time berlangsung. Adn hal ini siapa pun tidak bisa membantah, bahwa Garuda Muda kalah gegara gol semata wayang tersebut.

Menurut saya pribadi, laga antara Indonesia -- Thailand terhitung sebagai laga yang seru. Keseruannya terlihat sejak sebelum pertandingan berlangsung, hingga akhir pertandingan. Klaim ini tentu saja tidak muncul begitu saja. Paling tidak ada beberapa indikator yang mendukung klaim ini.

Pertama, sejak awal Thailand tetap memandang Indonesia sebagai ancaman. Hal paling tidak terlihat dari komentar Madame Pang dan Mano Polking sang pelatih. Meskipun sempat mengalahkan Indonesia dalam Piala AFF, Polking tetap menyimpan rasa khawatir terhadap skuad Shin Tae-yong. Tengok saja, saat menghadapi Indonesia sore tadi, mereka menggunakan formasi terbaiknya.

Kedua, pertarungan berlangsung sengit hingga peluit akhir wasit berbunyi. Ukurannya mudah saja, selama 120 menit laga berjalan, hanya 1 gol yang tercipta. Bandingkan saja dengan saat mereka membantai Indonesia 4 -- 0 tanpa balas dalam Piala AFF. Artinya laga kali ini tidak mudah buat Thailand.

Ukuran kedua yang bisa digunakan adalah banyaknya pemain yang kram akibat keletihan. Tensi tinggi yang diterapkan selama laga berlangsung, berakibat dengan kram pada beberapa pemain, baik pemain Indonesia maupun Thailand. Sehingga pelatih harus melakukan pergantian pemain.

Ketiga, Garuda Muda terbukti bukan tim "kaleng-kaleng". Lihat saja meskipun harus kalah, tercatat Garuda Muda melakukan  kali shoot on goal. Beberapa serangan Garuda Muda mampu membuat barisan pertahanan Thailand kocar-kacir. Untung saja Kawin, ssang kiper mampu mengamankan gawangnya.

Keempat, laga Indonesia -- Thailand berlangsung dalam tensi tinggi. Tensi ini salah satunya disebabkan oleh sikap sang wasit yang cenderung merugikan Garuda Muda. Walaupun menjelang akhir laga sang wasit mengeluarkan 5 kartu merah bagi pemain kedua kesebelasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline