Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Berbagi Sejuta Kebaikan Lewat Ayam Geprek

Diperbarui: 24 Juli 2021   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay/ wisnutri.com

Sore itu, seperti biasa kami belanja bulanan di sebuah supermarket. Hal ini sudah menjadi acara rutin, selain menjaga keharmonisan dengan belahan jiwa, juga sekalian refreshing. Situasi Covid-19 yang belum separah saat ini, memungkinkan kami masih bisa beraktivitas sedikit normal.

Beberapa barang kebutuhan sudah menumpuk di troli. Tapi, istri tercinta masih longak-longok, mungkin ada yang belum terbeli.

"Udah, Bu," tanyaku.

'Sebentar, sepertinya ada yang kurang," katanya masih sibuk longak-longok.

Tak lama, dia sudah melesat entah ke mana. Ditinggalkannya troli itu di dekatku.

"Kebiasaan ibu-ibu memang seperti ini," gumamku.

Tak lama kemudian, dia datang dengan membawa beberapa barang. "Dah, lengkap semuanya," jawabnya santai. Kemudian didorongnya troli itu ke kasir, untuk menyelesaikan pembayaran.

Sesampai di luar supermarket, ternyata langit sudah mulai gelap. Matahari yang sedari siang membakar bumi, sudah bersembunyi. Berganti dengan sang raja malam.

"Pak, sebentar lagi Magrib, nih!"

"Lho, emang kenapa?" tanyaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline