Lihat ke Halaman Asli

“Jangan Bersedih”, Itulah Katamu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya Tuhan-ku,..

Ketika aku melakukan perubahan

yang ku dapat adalah segala kesulitan.

Ketika aku ingin berbagi kebahagiaan

yang ku terima adalah beban dan penderitaan.

Salahkah aku menangkap pesan dan tanda dari-Mu?

Butakah aku terhadap apa yang terjadi dihadapan-ku?

Tulikah aku untuk mendengar peringatan dari-Mu?

“Jangan bersedih..”, itulah kata-mu Wid, ketika aku

harus jatuh dan tertatih serta merasakan perih .

“Biar ku peluk diri-mu..”, itulah yang kau lakukan Wid,

ketika aku merasakan kesendirian dalam kehidupan.

Ada rasa tenang dalam dekapan dirimu.

Ada rasa yang sulit diungkap kata

Ketika kening kita saling beradu.

Yah,..dunia pasti berputar, begitulah kata

Charlie este dua belas dalam lagunya.

Yang hampir semakna dengan lagu

badai pasti berlalu, yang dinyanyikan

Berlian Hutauruk.

Tak perlu mendaki gunung

untuk mendapatkan kebahagiaan.

Tak harus menyelam kesamudera

untuk mendapat kesejatian.

Nikmati saja apa yang Dia berikan.

Syukuri saja apa yang Dia anugerahkan.

Bahagia adalah pemberian dari-Nya,

bukan apa yang kau usahakan.

Tak perlu risau dengan segala kehilangan.

Sebagaimana tukang parkir yang

harus selalu kehilangan kendaraan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline