Lihat ke Halaman Asli

Ketika Nafsu bagai Kuda Sedang Berpacu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bibirku gemetar menahan

sumpah serapah yang tak terhankan

Kesadaranku hilang bagai tetes air

Di padang sahara yang gersang.

Dadaku berdebar bagai kuda liar

Yang keluar dari pacuan perlombaan

Terbayang tubuh indah-mu dalam fikiran,

Tercium aroma tubuh-mu yang

merangsang dan memabukkan,

Teringatdesah nafasmu

kala bulu kuduk-mu meremang

Geliatmu yang mengantar ku

pada awang-awang,..oh.

Hijau-merah, hijau-merah, hijau-merah…!

Setitik cahaya menampak dalam

Ujung mata, ku bangkit berdiri

Dan ku ambil air suci.

Ku basuh diri dalam mantra

Persaksian ilahi.

Hening,sepi,aku memang sedang sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline