[caption id="attachment_204975" align="aligncenter" width="300" caption="Antologi ke-1 Penamas"][/caption] [caption id="attachment_204976" align="aligncenter" width="300" caption="Antologi ke-2 Penamas"][/caption]
Para Penulis Muda Banyumas (Penamas) kembali menerbitkan Buku Antologi Cerpen. Buku ke-2 Pena Mas ini berjudul “Cindaga” yang diambil dari salah satu cerpen “Cindaga” karya Setijanto Salim.
Banyak keistimewaan yang ada di dalam buku ini, diantaranya :
Pertama, hampir semua penulisnya adalah penulis muda yang bebas mengekspresikan gagasannya melalui karya cerpen. Sehingga karya yang dihasilkan terlihat murni seperti mata air pegunungan yang menyejukkan.
Kedua, buku ini menyuguhkan lokalitas Banyumas yang bersetting era 40an sampai Milenium. Berarti di sana ada masa perjuangan kemerdekaan, masa kelam di tahun 65, masa reformasi, danjuga masa sekarang.
Lokalitas Banyumas menyuguhkan kekayaan sosial budaya, diantaranya bahasa Banyumasan, sikap lugu, egaliter dan terbuka dari orang-orangnya, dan sebagainya yang dihadirkan dalam setting sosial politik ketika itu.
Ketiga, buku ke-2 ini boleh jadi lebih matang dari buku pertama “Balada Seorang Lengger”. Hal itu karena para penulisnya telah semakin berpengalaman dalam olah cerpen dan olah imajinasi.
Keempat, membaca buku ini seperti ikut hadir dalam suasana Banyumas dengan segala romantika sejarah dan sosial budayanya. Hal-hal lokal-yang mungkin selokal-lokalnya-di hadirkan dalam buku ini. Misalnya Cindaga adalah nama sebuah jembatan di Banyumas. Kembaran, Mersi adalah nama suatu desa atau lokasi di Banyumas. Sampai sekarang sisa-sisa bom dari gudang senjata yang terbakar masih ada di Kembaran yang dalam buku ini terpotret dalam cerpen Kabut Kelam di Tapal Batas karya Singgih Swasono (Kompasianer).
Draft Antologi ke-3 Penamas berupa Cerkak Banyumasan sebenarnya juga telah siap untuk terbit. Tinggal menunggu persiapan teknisnya untuk diterbitkan.
Antologi ke-2 ini rencananya akan di launching 16 September 2012 di Mercusii Cafe Rawalo Banyumas
Selamat untuk ke-14 penulis Pena Mas (Agus Pribadi, Agustav Triono, Arie Sujali, Arif Dhiaksa, Arsyad Riyadi, Bunda Seno, Endah Tri Wahyu, Lejar Pribadi, Novi Ika Lindawati, Nenny Makmun, Sasmita, Setijanto Salim, Singgih Swasono, Unggul Triaji, Pengantar : S. Gilangtresna) yang telah mengungkapkan rasa cintanya kepada Banyumas lewat jejak pena (cover belakang buku).
Salam Kompasiana!
Banyumas, 10 September 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H