Lihat ke Halaman Asli

I Gusti Komang Agus Arianta

STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA

Opini: Game Online dan Pandemi

Diperbarui: 2 November 2021   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Game online atau sering disebut dengan online games adalah permainan (games) yang dimainkan didalam suatu jaringan (baik LAN maupun internet),permainan ini biasanya di mainkan secara bersamaan dengan pemain yang tidak terbatas banyaknya. Berbeda dengan permainan tradisional yang cenderung mengandalkan kekuatan otot-otot tubuh, game online lebih banyak menggunakan kemampuan otak dalam berpikir dan kelincahan jari-jemari tangan dengan menekan tombol-tombol pada stik pengatur. Bagi anak-anak kebanyakan, memainkan game online sangatlah menyenangkan karena mereka tidak perlu lagi beranjak dari tempat duduk, tidak merasa capek, berkeringat, atau khawatir terluka. Dengan bermain game online, mereka juga bisa merasakan sensasi dunia yang berbeda. Game online juga mengajarkan kita berinteraksi antara satu orang dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan, melaksanakan misi, dan meraih nilai tertinggi dalam dunia virtual terus menciptakan suatu komunitas didalam game online bisa mewujudkan fungsi sosial menjadi berhasil sehingga terciptanya interaksi sesama pemain game online tanpa membeda-bedakan asal muasal masing-masing.

Namun,adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun belakang ini menyebabkan kegiatan belajar dan mengajar dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau dari rumah. guru dituntut tetap bisa mengawasi perkembangan siswa walaupun tidak secara langsung. Namun, tidak dapat dipungkiri jarak yang terpisah jauh membuat guru sulit memantau peserta didik. Dalam situasi ini peran orang tua dalam mengawasi perkembangan anak adalah hal yang paling utama. Perkembangan anak bisa saja mengalami kemunduran jika guru dan orang tua tidak mengawasi anak dengan maksimal. Game online menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi pada perkembangan anak. Sebenarnya game online sudah ada sejak sebelum masa pandemi, namun anak jadi lebih sering memainkan game online karena adanya pandemi covid-19. Anak yang dulunya di sekolah dilarang membawa handphone. Peran orang tualah yang sangat diperlukan pada situasi seperti ini untuk mengawasi anaknya ketika bermain game.

Game online yang tidak dengan batas waktu sewajarnya akan menimbulkan dampak bagi perkembangan anak. Resiko paling sering terjadi adalah berdampak pada perilaku dan juga kesehatan fisik pada anak. Mengkonsumsi game online yang terlalu berlebihan dapat berdampak negatif pada anak diantaranya adalah malas melakukan aktivitas lain, kurang bersosialiasasi dengan masyarakat, melupakan orang terdekat disekitarnya, gangguan pada mata, keluarnya kata kasar, dan sebagainya. Hal ini terutama karena sebagian besar game yang adiktif dan biasanya tentang kekerasan pertempuran dan berkelahi. Mayoritas orang tua dan media berfikir dan percaya bahwa permainan merusak otak otak anak-anak dan mempromosikan kekerasan di antara mereka. Namun, banyak psikolog, pakar anak, dan ilmuan percaya bahwa permainan ini sebenarkan bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Jadi dapat disingkat bahwa terdapat dampak positif dan negatif bermain game online. Pada umumnya anak-anak atau generasi milenial saat ini mempunyai alasan-alasan pribadi kenapa bermain game online antara lain seperti menghilangkan stres, mengisi waktu luang, memberikan kesenangan dan tantangan seperti itu. Menurut saya sendiri boleh bermain game asal bisa membagi waktu karena tugas dan kewajiban kita sebagai generasi muda untuk menjadi generasi maju




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline