IT (informasi teknologi) saat ini mungkin sudah bukan barang yang asing di telinga kita, semua aspek kehidupan saat ini sudah tidak terlepas dari penggunaan IT, di perkantoran baik milik pemerintah atau swasta, di sekolah, atau bahkan untuk kegiatan konsumsi pribadi setiap individu saat ini sudah tidak bisa dilepaskan dengan keterikatan pada penggunaan media yang berbasis IT (Informasi Teknologi).
Karena pentingnya penggunaan teknologi IT dalam kehidupan sehari-hari, maka pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional, mulai mewajibkan agar setiap sekolah menengah (SMP atau sederajat dan SMA atau sederajat) memberikan mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dengan di berikannya pelajaran TIK sejak awal diharapkan penguasaan teknologi ini oleh para peserta didik menjadi bekal dalam menjalani pendidikan berikutnya dan dalam kehidupan sehari-hari yang memang sudah tidak bias dilepaskan dari pengunaan teknologi IT ini.
Saat ini peralatan yang menyangkut TIK sudah sangat banyak dan begitu mudah untuk didapatkan, dari mulai produk bermerk sampai produk murah buatan suatu Negara yang tidak begitu terkenal tetapi memiliki fasilitas yang lengkap. Dengan begitu beragamnya peralatan tersebut, maka para pengguna bisa bebas memilih yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan untuk memilikinya.
Di MTs Ciajangkar Ciawi Tasikmalaya jawabarat, yaitu madrasah dimana saya mengajar sebetulnya sudah sejak lama mengupayakan untuk memiliki berbagai macam perlatan teknologi untuk menunjang aktifitas pembelajaran, bahkan MTs kami pernah dua kali mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk pengadaan peralatan teknologi penunjang pembelajaran. Mulai dari beberapa unit PC yang bisa dimanfaatkan untuk praktek pembelajan berbasis IT yang bisa digunakan oleh siswa dan para guru lengakap dengan jaringannya, bahkan untuk koneksi internet MTs kami juga pernah mendapatkan bantuan melalui program School Net selama 2 tahun, namun karena sekolah kami tidak mendapatkan jatah bantuan lagi, maka kami berusaha berlangganan dengan biaya sendiri dari MTs.
Selain melengkapi peralatan IT melalui bantuan pemerintah, MTs kami juga berusaha untuk menambah dengan biaya sendiri, dengan mulai menyicil sedikit demi sedikit peralatan IT untuk melangkapi peralatan IT yang kami miliki. Sampai saat ini MTs Kami memiliki 15 Unit PC yang bisa digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan peralatan IT, walaupun kadang ada yang rusak, namun kami tetap semangat untuk menggunakan fasilitas seadanya, walau juga terkadang anak-anak harus mengantri, menunggu hingga beberapa jam untuk bergantian menggunakan peralatan IT tersebut.
Di MTs kami sebenarnya para gueunya sudah mulai semangat menggunakan peralatan IT untuk menunjang pembelajaran, bahkan mereka berkorban sendiri untuk bisa menyediakan peralatan tersebut agar tidak disebut GAPTEK, tapi yang terpenting adalah kami bersemangat untuk memulai hal ini. Semangat yang kami miliki ini mudah mudah didukung oleh pemerintah dengan terus menerus memberikan bantuan kepada sekolah/madrasah yang masih kekurangan peralatan IT, baik berupa hardware maupun software. Hal ini penting sebab tidak semua sekolah atau madrasah bisa menyediakan peralatan IT tersebut, tuntutan ini harus diperhatikan oleh berbagai pihak agar para peserta didik bisa terbiasa menggunakan peralatan IT sehingga mereka nantinya bisa bersaing secara global.
Perhatian yang juga penting untuk dilaksanakan adalah dari pihak orang tua di rumah peserta didik masing-masing. Di daerah kami masih banyak orang tua yang masih belum menyadari akan pentingnya mempersiapkan diri diera globalisasi ini, mereka terkadang tidak memberikan fasilitas kepada anak-anaknya untuk bisa mempelajari TIK ini di rumah masing-masing-masing. Masih sedikit yang mau menyediakan fasilitas seperti computer di rumahnya, sehingga anak-anak mereka yang bersekolah hanya bisa mempelajari TIK ini di sekolah yang penuh dengan berbagai keterbatasan, sehingga ini memperlambat penguasaan peserta didik terhadap penggunaan TIK.
Mudah-mudahan mulai tahun sekarang lebih banyak lagi pihak yang menyadari akan keterbatasan ini, sehinnga negara kita ini tidak melalulu disebut Negara yang tertinggal oleh Negara-negara lain, terutama dibidang penguasaan TIK. Sebab ukuran kemajuan Negara ini tidak cukup diukur oleh kemajuan yang terjadi di sebagian kota-kota besar saja, tapi harus merata menyeluruh sampai ke pelosok desa, seperti keberadaan sekolah tempat saya mengajar.
“Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H