Lihat ke Halaman Asli

Kesulitan Belajar Matematika

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculia). Istilah diskalkulia memiliki konotasi medis yang memandang adanya keterkaitan dengan gangguan sistem syaraf pusat. Menurut Lerner (1981), ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika, yaitu: adanya gangguan dalam hubungan keruangan, abnormalitas persepsi visual, asosiasi visual motor, perseverasi, kesulitan mengenal dan memahami simbol, gangguan penghayatan tubuh, kesulitan dalam bahasa dan membaca, scor Performance IQ jauh lebih rendah dari pada skor verbal IQ.

Menurut soejono terdapat kesulitan khusus dalam belajar matematika seperti:

Kesulitan dalam menggunakan konsep

Dalam hal ini dipandang bahwa siswa telah memperoleh pengajaran suatu konsep, tetapi belum menguasainya mungkin karena lupa sebagaian atau seluruhnya. Mungkin pula konsep yang dikuasainya kurang cermat.

Kesulitan dalam belajar dan menggunakan prinsip

Jika kesulitan siswa dalam menggugunakan prinsip kita analisisa, tampaklah bahwa pada umumnya sebab kesulitan tersebut antara lain:


  1. Siswa tidak mempunyai konsep yang dapat digunakan untk mengembangkan prinsip sebagai butir pengetahuan yang perlu.
  2. Miskin dari konsep dasar secara potensial merupakan sebab kesulitan belajar prinsip yang diajarkan dengan metode kontekstual (contoh nyata)
  3. Siswa kurang jelas dengan prinsip yang telah diajarkan.

Kesulitan memecahkan soal berbentuk verbal

Keberhasilan dalam memecahkan persoalan berbentuk verbal tegantung kemampuan pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami soal berbentuk cerita dan kemampuan mengubah soal verbal menjadi model matematika, biasanya dalam bentuk persamaan serta kesesuaian pengalaman siswa dengan situasi yang diceritakan dalam soal.

Soejono juga meyatakan bahwa kesulitan belajar dapat ditunjukkan dengan beberapa gejala yaitu:


  1. Menunjukkan prestasi yang rendah
  2. Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan
  3. Keterlambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.


Berdasarkan uraian diatas kesulitan dalam belajar matematika disebabkan karena kurang memahami konsep, menggunakan konsep, menggunakan prinsip meyelesaikan masalah serta memecahkan masalah dalam bentuk verbal sehingga mengakibatkan prestasi yang rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline