Lihat ke Halaman Asli

Wamenag Bicara Pendidikan Madrasah

Diperbarui: 29 Januari 2025   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ketum Fgsni menyerahkan Dokumen Kerja Kepada Wamenag, Romo Dr.H.Syafi'i

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muha

Dengan pendekatan strategis ini, Wamenag optimistis pendidikan Islam mampu menjadi motor penggerak perubahan di Indonesia. "Kolaborasi, inovasi, dan kerja nyata adalah kunci untuk menciptakan pendidikan yang berdaya saing dan berkarakter," pungkasnya.

Progres Program Kementerian Agama RI pada masa Pemerintahan Prabowo mendapatkan nilai bagus. Hal ini bisa dilihat dari hasil Litbang Kompas yang ditamyangkan dlaam wawancara di TV kompas Minggu ini.

Bagi Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (Fgsni), kemajuan Progres ini sebagai kerja nyata dan cepat Kementerian.

 Hal ini  sesuai yang disampaikan Ketua Umum Fgsni, Agus Mukhtar dalam agemda audiensi Fgsni dengan Wamen Agama pada tanggal 5 Nopember 2024 lalu di Ruang Dirjen Pendis Jakarta, dimana Kementerian Agama harus peka dan cepet responya didalam melihat kebutuhan dan aspirasi warga madrasah di lapangan.

Foto Ketum Fgsni dengan Sekjen Ikatan Guru TIK Pusat. Dokpri.

Realiasinya pada hari ini 22/1/2025, dimana Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi'i  Wamenag menegaskan komitmen pemerintah untuk merevolusi pendidikan nasional, terutama dalam sektor keagamaan. (Momentum penutupan Rakernas Dirjen Pendis 2025)

Ada sejumlah langkah strategis yang akan dilakukan, salah satunya pembenahan infrastruktur. Menurut Wamenag, ada Rp20 miliar hasil efisiensi APBN yang telah dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, termasuk madrasah dan pesantren. Fasilitas dasar seperti toilet, atap, serta meja dan kursi belajar juga menjadi prioritas utama.

"Pendidikan berkualitas dimulai dari fasilitas yang layak. Pemimpin harus memprioritaskan infrastruktur sebelum program lain," tegasnya di Jakarta.

Wamenag juga menargetkan percepatan program pendidikan profesi guru dalam dua tahun mendatang. Program ini akan menggantikan skema lama yang hanya mampu menjangkau 45 ribu guru per tahun.

"Kompetensi guru adalah kunci keberhasilan pendidikan kita. Dengan sertifikasi, kita dapat meningkatkan kualitas mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline