Lihat ke Halaman Asli

Singgah Di Masjid Chang Ho Purbalingga

Diperbarui: 25 Desember 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Masjid Chang Ho Purbalingga. Dokpri.

Rabu, 25 Desember 2024, Penulis yang juga Ketua Umum Forum Guru  Sertifikasi Nasional Indonesia (Fgsni) Pusat, Agus Mukhtar, berkesempatan mengunjungi Masjid Chang Ho yang berlokasi di Desa Selanggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.

Foto Penulis di Masjid Chang Ho. Dokpri.

  Sekilas, Masjid Cheng Hoo yang berada di Kabupaten Purbalingga tampak seperti kelenteng. Makanya, banyak orang mengira bangunan itu bukan masjid., namun sebuah kelenteng.


Nama asli Masjid Cheng Hoo ini adalah Masjid Jami' PITI Muhammad Cheng Hoo. PITI merupakan akronim dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Banguna yang beradadi tepi jalan raya Purbalingga-Bobotsari, atau di samping tempat istirahat (rest area) wilayah Bobotsari. Bagi masyarakat yang belum tahu, tak sedikit yang mengira itu bukanlah bangunan masjid. Sebab, bangunan mirip kelenteng, yaitu bangunan untuk tempat memuja (berdoa, bersembahyang) dan melakukan upacara keagamaan bagi penganut Konghucu.


Menurut Ketua Takmir Masjid Jami' PITI Muhammad Cheng Hoo, Mochamad Nur Faizin, warga yang jarang melintasi jalan tersebut dan mampir, kerap tidak tahu jika bangunan tersebut sebuah Masjid.

Dia menuturkan sekilas tentang bangunan masjid. Masjid baru diresmikan pada 2011. Setelah dibangun pada 2005. Adapun, inisiator pembangunan masjid tersebut adalah seorang mualaf asli Bobotsari, Purbalingga, bernama Hery Susetyo yang merupakan anggota PITI.

Foto Anggota Fgsni berkesempatan Sholat di Masjid Chang Ho Purbalingga.Dokpri.

Pengerjaan masjid yang sebelumnya mandek, berhasil dilanjutkan setelah adanya peran serta dari pihak swasta, yaitu Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Kini, masjid telah berdiri kokoh dan megah.

Dia menuturkan sekilas tentang bangunan masjid. Masjid baru diresmikan pada 2011. Setelah dibangun pada 2005. Adapun, inisiator pembangunan masjid tersebut adalah seorang mualaf asli Bobotsari, Purbalingga, bernama Hery Susetyo yang merupakan anggota PITI.
Pengerjaan masjid yang sebelumnya mandek, berhasil dilanjutkan setelah adanya peran serta dari pihak swasta, yaitu Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Kini, masjid telah berdiri kokoh dan megah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline