Lihat ke Halaman Asli

Agus Mbedun

seorang pembelajar yang suka berbisnis

Mau Dibawa ke Mana Warisan Budaya Kita?

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mau Dibawa Kemana

WARISAN Budaya KITA ???


Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan kebudayaannya. Bagaimana tidak? Kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan tarian adat tercatat dari Sabang sampai Merauke. Sudah selayaknya kita sebut “miniatur dunia”. Faktanya kebudayaan Indonesia berasal dari Peradaban Lemuria, peradaban yang besar setelah tenggelamnya peradaban Atlantis. Dalam ceritanya Peradaban Lemuria itu bertempat di lembah yang sekarang tenggelam di laut Jawa.

Peradaban Lemuria itu tenggelam ketika permukaan laut naik hampir 400m, seiring mencairnya es di kutub akibat perubahan iklim global. Sejarah ini, tidak begitu dikenal oleh rakyat Indonesia. Mengingat pada tahun 1800’an, Belanda mengangkut buku-buku dari Jawa sebanyak 5 kapal. Buku yang berisi tentang asal muasal kebudayaan Indonesia-pun hilang bersama buku-buku yang lain. Bisa diartikan bahwa bangsa Indonesia seperti bangsa yang kehilangan akar-nya.


Kebudayaan Indonesia yang begitu besarnya ini, sayangnya, tidak dijaga dengan baik dan benar oleh Rakyat Indonesia khususnya pemerintah. Berbagai macam kebudayaan diklaim oleh Negara tetangga. Sebagai contoh adalah Reog ponorogo yang telah diklaim oleh Malaysia sebagai Tari Tradisional Malaysia dengan nama Tari Barongan, tari Gondang Sembilan dan tari Tot-tor.

Budaya asli Indonesia sudah seharusnya didaftarkan sebagai made in Indonesia bukan made in asing. Dimana aspek ekonomi dari penggunaan keperluan di luar negeri bisa digunakan untuk meningkatkan penghasilan daerah asal budaya tersebut. Klaim sepihak yang dilakukan oleh Malaysia terhadap beberapa budaya Indonesia tersebut merupakan sebuah teguran berulang bagi bangsa Indonesia. Kita wajib menjaga dan mempertahankan budaya kita sendiri. Namun jika pemerintah terlalu sibuk, kita sebagai warga Negara yang merasa memiliki negara ini tidak harus selalu menunggu pemerintah yang terlalu banyak ’’kerjaanya’’ itu.

Kita harus benar-benar cinta kepada bangsa dan negara ini. Bagaimana kita mau melindungi budaya kita sendiri, kalau sekedar untuk melihat dan mendengarkan tarian dan lagu daerah saja malas, Makanan tradisonal sudah terlupakan. Malu berbicara dalam bahasa daerah, serta merasa gaul dan cool jika sudah bergaya ala luar.

Mau dibawa ke mana warisan budaya kita, Kalau bukan kita sebagai warga negara dan pemerintah sebagai penyelenggara negara, siapa lagi yang melindungi dan peduli budaya kita. Inilah saatnya kita gandeng tangan bersama menyelamatkan warisan budaya yang kita miliki demi anak cucu kita.

“Semangat untuk menjaga warisan budaya harus selalu kita junjung”

Presented by :

Agus Triyanto

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline