Komjen Budi Gunawan. Foto: Tribunnews.com
DPR sudah meluluskan uji fit and Proper atas Komjen Budi Gunawan (rabu 14-01-2015) sebagai satu-satunya calon Kapolri yang diajukan oleh Presiden Jokowi. Sekarang Jokowi benar-benar sudah masuk dalam perangkap yang dibuatnya sendiri. Apapun langkah yang akan dilakukan Presiden Jokowi, ujungnya sama-sama saja.... menuju ke jurang.
Berikut dua langkah yang salah satunya harus diambil Jokowi, tapi keduanya sama-sama akan menjerumuskan dirinya sendiri.
1.Tidak Melantik Komjen Budi sebagai Kapolri.
Jika Presiden menempuh jalan ini maka Jokowi akan di cap sebagai Presiden boneka yang plintat-plintut, tidak punya pendirian. "Ra teges" kalo kata orang jawa. Bukankah usulan untuk menjadikan Komjen Budi sebagai Kapolri adalah usulan Jokowi sendiri? Lalu kenapa ketika usulan itu disetujui DPR koq malah tidak dilantik.
Mau bilang bahwa Komjen Budi ternyata tersandung masalah. Omong kosong.!! Jokowi sudah tau dari dulu bahwa mantan ajudan Megawati itu punya masalah. Bahkan KPK jauh-jauh hari sudah memperingatkan Jokowi tentang raport merah dari sang Jenderal.
2. Melantik Komjen Budi sebagai Kapolri
Jika langkah ini yang diambil maka Presiden Jokowi akan menjadi bulan-bulanan para penggiat anti korupsi. Ia bisa dituduh tidak pro pemberantasan korupsi bahkan melindungi seorang koruptor. Selain itu seluruh rakyat Indonesia yang sudah kadung tidak percaya pada Komjen Budi akan mengutuk pengangkatan ini. Bahkan dunia akan tertawa melihat langkah Jokowi yang melantik seorang tersangka korupsi sebagai Kapolri.
Sudah tau tersangka korupsi koq tetap nekad dilantik. Memangnya tidak ada polisi lain yang bisa diangkat sebagai Kapolri?
Hebohnya pengangkatan Komjen Budi ini sangat mungkin membuat rakyat menjadi gerah dan marah. Kekecewaan dan kemarahan rakyat bukan tidak mungkin akan bisa dimanfaatkan dan dijadikan alasan oleh para politisi DPR untuk menyerang bahkan menjatuhkan Jokowi sebagai Presiden.
Dari sini saya berani mengatakan bahwa siapapun politisi yang ada dibelakang Presiden Jokowi adalah politisi kacangan yang tidak pandai berpolitik. Langkah-langkah yang mereka sarankan kepada Presiden jokowi terlalu lugu, tidak berpikir jauh ke depan dan tidak ada cerdiknya sama sekali.