Semakin hari semakin membingungkan saja melihat cara pemerintah mengelola negara ini. Seperti tidak punya pegangan. Tidak punya dasar dan pijakan yang kuat untuk melangkah dari satu keputusan ke keputusan yang lain. Coba lihat bagaimana bingungnya Pemerintah dalam menentukan calon Kapolri pengganti Jenderal Sutarman. Terkesan sekenanya saja tanpa perhitungan yang matang. Akibatnya polemik pun bermunculan dimana-mana. Pemerintah panik, tidak tau mesti berbuat apa. Akhirnya dimainkanlah jurus ngeles sebisanya. Simak pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto berikut ini:
"Badroddin itu bukan Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri. Dia hanya melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang Kapolri saja."
Ini apa-apaan. Seskab koq omongannya dibolak-balik, kocar-kacir gak jelas seperti orang bingung. Atau Seskab Andi Wijayanto memang sedang bingung?
Hahaha...
Tapi kebingungan Seskab Andi memang tidak bisa lepas dari kebingungan Presiden Jokowi dalam mengelola negara ini. Kasus yang kini sedang banyak disorot media terkait ditundanya pelantikan Komjen Budi Gunawan dan ditunjuknya Komjen Badrodin Haiti sebagai plt Kapolri adalah contoh jelas kebingungan Jokowi. Dalam rangkaian kasus Komjen Budi ini sepertinya Jokowi benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya. Bingung dan tidak menguasai masalah. Tabrak sana tabrak sini. Akibatnya Polri jadi bingung, institusi kepolisian yang demikian besar dan penting tapi tidak ada Kapolri-nya.
Sekarang yang jadi masalah, kalau Presidennya bingung, Seskabnya bingung, polisinya bingung...terus rakyatnya gimanaaa??
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H