Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Jangan Sampai Kehilangan Momentum

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah bukan rahasia lagi betapa posisi Jokowi sebagai Presiden RI telah dikerdilkan oleh tangan-tangan rakus akan kekuasaan yang ada disekitarnya. Bahkan Jokowi nyaris tidak mempunyai daulat atas jabatan Presiden yang telah diamanatkan rakyat kepadanya.

Tengok saja, bagaimana sampai saat ini Jokowi masih belum berani membuat keputusan untuk membatalkan pencalonan BG sebagai Kapolri. Jokowi sepertinya masih dilanda kegalauan antara menuruti logika publik atau tunduk pada "perintah Mbokde Ndut dan Pakde Brewok" untuk segera melantik BG sebagai Kapolri.

Padahal rekomendasi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam tim Independen sudah dikantongi. Tokoh sekaliber Buya Syafei Maarif sudah bersuara. Dukungan penuh dari Prabowo sebagai pentolan KMP juga sudah di dapat. Harusnya tak ada lagi keraguan di hati Jokowi untuk bisa segera menentukan sikap.

Soal rasa 'ewuh pekewuh' kepada Mega, Paloh dan koalisi partai pengusungnya (KIH) yang sudah berjasa mengantarnya menduduki kursi Presiden, mau tidak mau memang harus berani disingkirkan demi mengedepankan kepentingan rakyat dan negara.

Memang berat, sebagai orang jawa tidak mudah bagi Jokowi untuk "melawan" para "Tuan-Tuan" di KIH. Apalagi Jokowi merasa para Tuan itu mempunyai jasa yang luar biasa pada dirinya.

Tapi jika tidak sekarang maka momentum sebagus ini belum tentu bisa datang untuk kedua kalinya. Inilah saat yang tepat bagi Jokowi untuk keluar dari tekanan yang telah membelitnya. Merebut kembali kedaulatan sebagai Presiden yang tersandera dan kembali menjadi Jokowi yang dulu. Jokowi yang membela kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan partai.

Kini semua terserah Jokowi, mau terus menerus menjadi Presiden yang disandera dan disetir kedaulatannya atau mau menjadi Presiden yang berdaulat dan merdeka menentukan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline