Lihat ke Halaman Asli

Nuril

Guru

Karanganyar - Nguri-Nguri Wayang Kulit Beber Wong Jawi Tradisi

Diperbarui: 8 Januari 2025   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber@info.media/Indonesia.jst-news

Karanganyar - Suasana malam gerimis mengundang disekitar warga, Dusun Tangkluk Desa Jatiharjo-Jatipuro.(Selasa,7/1/2025).

sumber@indonesia.jst-news

tetap bersemangat berkumpul di rumah Giyanto/ Titik Resmini untuk memenuhi undangan rubugkan atau kumbokarnan, sekaligus Ingin menyaksikan wayang kulit beber tradisi wong jawi.

dalam rangka untuk ruwatan anaknya yg Kembang  sepasang  yang bernama Egi Rahmawati dan Desti Islaini Eka Rahayuningtyas, terkabul kan segala bentuk apresiasi di kehidupan kedepan menjalin, memaknai, jiwa selaras menghantarkan presentasi mulia di sesama mahluk sosial berdasarkan tingkat keimanan, keyakinan, dengan ketakjiman pada adat-istiadat tanah jawi mengeksplore intraktif inklusif di dekade sejalan pada aturan pemerintah daerah yang saling teringat akan ragam senibudaya tak kan' pudar digerus oleh perkembangan zaman modern/teknologi.

sumber@indonesia.jst-news

Selesai acara rubugkan yg dipimpin oleh Kadus Purwanto langsung dilanjutkan acara ruwatan, dan berlangsung dengan hikmat & sakral yg dipimpin langsung oleh Ki Dalang Nardi dari dusun Wates Jatiwarno.

Dan warga dusun Tangkluk sangat menikmati acara tersebut sebagai pertunjukan sekaligus nguri-nguri budaya Jawa ujar Sutar salah satu warga dusun Tangkluk.

sumber@indonesia.jst-news

Mudah- mudahan dengan adanya acara ruwatan tersebut warga dusun Tangkluk semakin makmur dan dijauhkan dari segala musibah maupun bencana, khususnya untuk keluarga Giyanto bersama Titik Resmini.

Demikian berita penyajian informasi ini mengedepankan nilai-nilai bakti ilmu keluhuran tetap terjaga disetiap daerah masing-masing di provinsi Jawa Tengah khususnya. berita mendidik citra bangsa dan negara semoga bermanfaat, mengenal kan kembali nilai seni tingkat masyarakat umum sekitar bermarwah tepat guna melestarikan kelengkapan bahwa kita semua di pulau Jawa ini, masih mungkin dapat melupakan atau tidak mengenalkan pada muda-mudi di zaman getdzet berimplikasi yang beredar kurangnya kepedulian sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline