Lihat ke Halaman Asli

Agus Kusdinar

Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Inilah Tiga Rentetan Kasus yang Memperburuk Citra Polisi Belakangan Ini

Diperbarui: 16 Oktober 2022   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Tempo

Kasus Ferdy Sambo merupakan awal dari kepolisian republik Indonesia suram, kepercayaan publik menurun drastis, apalagi setelah itu menyusul kasus besar yang menyebabkan Kapolda dan Kapolres Malang dicopot karena kasus Tragedi Kanjuruhan, belum selesai dengan masalah itu datang kasus yang sangat memalukan sekali bagi institusi Polri karena kasus Narkoba yang baru beberapa hari sebelum dilantik menjadi Kapolda Jatim pengganti yang sebelumnya karena Tragedi Kanjuruhan, dan peristiwa ini sangat mengkhawatirkan yang seharusnya polisi memberantas narkoba malah menjual Narkoba.

Kasus Ferdy Sambo yang Menjerat Banyak Jenderal Berbintang

Foto : CNN Indonesia

Kasus Ferdy Sambo merupakan awal dari citra buruk jatuh dihadapan masyarakat, sampai Presiden Jokowi ketika berbicara dihadapan Kapolres, Kapolda, hadir pula Kapolri di Istana Negara, bahwa kasusu Ferdy Sambo awal mulanya kepolisian Republik runyam yang berarti kepercyaan publik sangat merosot dibanding sebelumnya ketika menangani Covid, hal ini menandakan bahwa kasus Ferdy Sambo menjadikan awal mula kepercayaan publik menurun drastis.

Kasus Ferdy Sambo merupakan kasus yang sangat memalukan institusi Polri karena melibatkan jendral berbintang dengan skenarionya untuk merekayasa kasus untuk menyembunyikan pembunuhan Brigadir Joshua yang merupakan ajudan Ferdy Sambo sebagai otak dari pembunuhan, selain para jendral yang terlibat juga 2 ajudannya menjadi tersangka juga istri dan pembantu rumah tangga.

Ferdy Sambo sangat menjatuhkan harkat martabat kepolisian atas prilakunya sehingga kepercayaan publik menurun, ini adalah gerbang utama untuk pembenahan di institusi polri untuk memperbaiki kinerjanya dan dengan tegas untuk menyeret ke meja hijau oknum anggota kepolisian yang melawan hukum guna untuk menjaga marwah Polri sebagai penegak hukum.

Tragedi Kanjuruhan yang Berdampak Kapolres dan Kapolda Dicopot

Ratusan orang meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang ketika pertandingan sepakbola anatara Arema FC melawan Persebaya merupakan tragedi terbesar di Indonesia dan nomor 2 di Dunia, karena ketidaksiapan Panpel dalam melaksanakan pertandingan termasuk aparat kepolisian yang ada didalamnya, sehingga menyebabkan Kapolres Malan dan Kapolda Jatim dicopot, ini membuktikan betapa lemahnya kepolisian dalam melaksanakan tugas di Stadion Kanjuruhan.

Gas Air Mata merupakan hal yang paling disorot dalam kejadian ini, karena bagian dari penyebab terjadinya banyak korban di Stadion Kanjuruhan Malang, apalagi seperti kita ketahui FIFA melarang penggunaan gas air mata dalam setiap pertandingan, dan akibat peristiwa tersebut, institusi polri kembali tercoreng sehingga kepercayaan masyarakat kembali menurun, ini merupakan petaka bagi polri karena kasus Ferdy Sambo juga belum selesai.

Kasus Narkoba Teddy MinahasaBaru beberapa hari menjadi Kapolda Jatim  meskipun belum resmi, Irjen Teddy Minahasa menggantikan Irjen Nico Afinta  karena Tragedi Kanjuruhan, Irjen Teddy Minahasa ditangkap oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri karena terlibat kasus narkoba dengan kasus pengedaran sabu sebanyak 5 kg, peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi institusi polri, karena didalam internal Polri yang seharusnya membasmi kejahatan malah mejadi sarang penjahat menyebabkan kepercayaan publik semakin menurun dan perbincangan di media sosial semakin ramai membahas citra buruk kepolisian akhir-akhir ini.

Gaya hidup mewah Teddy Minahasa yang kabarnya tergolong polisi terkaya di Indonesia, menjadi pembahasan Presiden Jokowi di Istana Negara ketika mengundang Kapolres, Kapolda termasuk Kapolri tentang menyoloknya gaya hidup kepolisian di Indonesia ditengah krisis ekonomi global, sehingga kepercayaan masyarakat semakin menurun juga kehidupan mewahnya sangat mencolok ketika masyarakat baru bangkit dari keterpurukan ekonomi karena pandemi berkepanjangan, hal ini sangat ada kaitannya dengan prilaku Teddy Minahasa bila kita cermati.

Sudah jatuh tertimpa tangga yang sekarang sedang dialami oleh kepolisian Republik Indonesia, karena rentetan kasus yang sangat berdekatan membuat kepercayaan publik semakin menurun adalah hal yang perlu diselesaikan secepatnya oleh pihak kepolisian guna untuk mengembaikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, selain itu pihak kepolisian harus bertindak tegas kepada oknum-oknum yang mencoreng nama baik Polri dengan membuka secara terang benderang juga pihak kepolisian juga harus mendengarkan berbagai keluhan masyarakat terhadap institusi kepolisian karena polisi merupakan pelindung masyarakat supaya aman dan nyaman dalam bermasyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline