Lihat ke Halaman Asli

Agus Kusdinar

Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Antara BBM Naik dan Pensiun DPR Seumur Hidup

Diperbarui: 13 September 2022   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Kompas.com

Naiknya harga BBM menjadi masalah besar di masyarakat, karena dengan naiknya harga BBM harga kebutuhan pokok ikut naik, mungkin menurut pemerintah ini adalah solusi terbaik daripada negara bangkrut seperti Srilangka, tetapi hal ini masih perlu diperjuangkan untuk kembali menurunkan harga BBM dengan cara menghapus pensiun seumur hidup anggota DPR/DPRD yang memberatkan anggaran pemerintah, seperti halnya yang dikemukakan oleh menteri keuangan Sri Mulyani bahwa pensiun anggota DPR/DPRD sangat memberatkan APBN.

Dewan Perwakilan Rakyat sama dengan mewakili rakyat, jadi mereka harus memikirkan kesejahteraan rakyat, karena mereka adalah penyambung lidah rakyat yang harus diperjuangkan supaya mendapatkan kehidupan yang layak, dan masyarakat dari sabang sampai merauke sangat perlu diperhatikan atas kesejahteraannya. Dengan naiknya BBM sangat berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia yang belum siap menghadapi kenaikan BBM karena penghasilan mereka belum maksimal. 

Foto : Detik.com

Demonstrasi mahasiswa tidak akan menyelesaikan masalah jika tuntutan hanya menurunkan harga BBM, tetapi alangkah baiknya aspirasi tersebut disampaikan dengan tema menghapus  pensiun anggota DPR/DPRD yang sangat memberatkan negara, seandainya hal tersebut bisa diterima kemungkinan besar BBM bisa kembali diturun karena negara tidak dibebani lagi oleh masalah tersebut.

Jika dibandingkan pengabdian seorang Guru dengan mendapatkan pensiun sangatlah wajar untuk mrndapatkan pensiun karena seumur hidupnya mengabdi kepada negara untuk mencerdaskan anak bangsa, tetapi jika anggota DPR/DPRD bekerja hanya 5 tahun (1 periode) atau 10 tahun (2 periode), menurut saya sangatlah tidak wajar untuk mendapatkan pensiun, karena negara kita menurut saya secara hitung-hitungan pribadi belum siap dalam hal itu sehingga memberatkan APBN.

Seperti halnya apa yang dilontarkan oleh pengacara kondang Hotman Paris saya sangat mendukung atas pendapatnya, karena pendapatnya sangat masuk akal, demi kesejahteraan masyarakat dan tidak membebani negara, dalam hal ini semua elemen harus mendukung pernyataan tersebut demi menyelamatkan negeri ini yang memiliki 275 juta jiwa dengan tarap kehidupan masih jauh dari kata sejahtera apalagi dibebani dengan naiknya harga BBM.

Meskipun kita pesimis karena kebijakan pemerintah dengan menaikan harga BBM, tetapi kita harus sedikit optimis meskipun mustahil harga BBM kembali turun, kalau semua elemen masyarakat semua sadar tentang beban negara sekarang ini, dengan berbagai cara dilakukan seperti halnya menghapus pensiun DPR dan masyarakat yang tergolong mampu untuk tidak membeli BBM bersubsidi, dengan kesadaran dari hati yang dalam karena ini demi kemajuan negara supaya rakyat Indonesia sejahtera karena kita sudah merdeka sejak tahun 1945.

Masyarakat bawah selalu mencari solusi bagaiman mereka bertahan hidup hanya untuk makan sehari-hari meskipun BBM naik meskipun tidak sempat demo, karena menurut mereka mencari makan untuk bertahan hidup lebih penting daripada demo tidak menyelesaikan masalah hanya membuang waktu mereka untuk mencari nafkah, hal ini menjadi dilema bagi masyarakat golongan ekonomi bawah yang hanya hidupnya untuk mencari makan saja, tidak memikirkan kehidupan mewah.

Foto:  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) 

Menghapus pensiun DPR/DPRD demi kesejahteraan masyarakat sangatlah penting apalagi memangkas gajinya demi kesejahteraan masyarakat, anggap saja negara ini sebuah keluarga dan rakyat adalah anak-anaknya, Anggota DPR/DPRD adalah orang tua dari rakyat, dengan demikian ketulusan hati dalam memperjuangkan rakyat akan lebih dikedepankan seperti halnya orang tua memperjuangkan anak-anaknya dengan berbagai cara supaya mereka bisa hidupa bahagia.

Kita memiliki sejarah pernah menurunkan kembali harga BBM di Zaman Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), dan di era Presiden Jokowi di periode terakhir ini mudah-mudahan bisa kembali menurunkan harga BBM yang telah membebani rakyat kecil, dengan berbagai cara contohnya menghapus pensiun DPR/DPRD apalagi sampai dengan menteri demi kesejahteraan masyarakat meskipun hal ini sangat berat dilakukan, tetapi kita harus memilih yang terbaik dari yang terburuk meskipun berat untuk memilih, karena hidup adalah pilihan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline