Lihat ke Halaman Asli

Agus Kusdinar

Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Fenomena Listrik: Tarif Sama Kualitas Beda

Diperbarui: 2 Agustus 2017   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Listrik merupakan kebutuhan pokok dari kaum bawah sampai atas membutuhkannya, tetapi sekarang mengalami masalah dalam pembayarannya tidak sesuai dengan kualitasnya terutama masyarakat yang bisa di katakan masyarakat yang berpenghasilan paspasan terutama terbentur oleh kualitas meskipun subsidi listrik di cabut oleh pemerintah terutama yang memiliki kualitas listrik 900 VA.

Bagi yang memiliki usaha di daerah yang sangat erat hubungannya dengan listrik misal mereka yang punya home industri atau yang lainnya dan listrik merupakan kebutuhan pokok jika listrik itu berjalan lancar tanpa sering ada mati lampu, atau mati lampu dadakan tanpa pemberitahuan dengan memakan waktu berjam-jam sehingga mengganggu aktipitas dalam melakukan pekerjaannya karena sering matinya lampu, padahal jika masalah listrik terganggu penghasilannya juga terganggu sedangkan untuk membayar listrik di butuhkan pelayanan listrik yang bagus supaya masyarakat tidak merasa berat atas naiknya tarif pembayaran listrik yang mengalami kenaikan.  

Kualitas listrik di daerah pasti berbeda dengan kualitas listrik berada di kota terutama di pemukiman yang termasuk kawasan elite tetapi tarif bayarnya sama, padahal kebutuhan atas listrik sama, mungkin yang di daerah kebutuhannya atas listrik lebih tinggi apalagi usahanya tergantung pada aliran listrik tersebut, karena jika listrik itu terganggu penghasilannya pun terganggu tetapi pembayaran listrik tetap harus di bayar meskipun sering terjadi pemadaman listrik baik lewat pemberitahuan dulu maupun mati lampu yang mendadak.

Kebutuhan atas listrik sering mengganggu mereka yang tinggal di daerah termasuk saya pribadi sehingga mengganggu aktipitas sehari-hari terutama terutama yang berhubungan dalam usaha untuk mencari nafkah, karena usaha saya sangat erat hubungannya dengan listrik, jika listrik itu sering mati pekerjaan pun terganggu sehingga mengganggu penghasilan yang telah di tentukan. Sering matinya lampu sangat berdampak buruk rusaknya  pada perangkat elektronik misal komputer, televisi, kulkas dan lainnya .  

Akibat sering matinya lampu, saya pernah melaporkan masalah tersebut ke web lapor.go.id dan di tanggapi oleh admin dan di lanjutkan ke PT PLN, selanjutnya masalah matinya lampu sedikit di perhatikan tetapi setelah itu seperti biasa laporan tersebut tidak berpengaruh, masalah mati lampu kembali terulang tetapi tidak separah dari sebelumnya, yang memakan waktu berjam-jam sampai hampir 24 jam sehingga sangat mengganggu pekerjaan dan penghasilan.

Fenomena kualitas listrik masih saya alami, kadang merasa kesal tiba-tiba mati lampu beberapa menit/detik  ketika lagi menggunakan komputer terus listrik kembali menyala, itu sering terjadi hampir tiap hari dan sedikit mengganggu pekerjaan dan sedikit berdampak rusaknya perangkat jika keseringan situasi ini terjadi meskipun demikian tarip bayar listrik tetap sama dengan memiliki kualitas yang lebih bagus, jadi di sisi lain ada ketidakadilan atas naiknya tarip bayar listrik, karena kualitasnya belum merata di rasakan, tetapi kenaikannya semua elemen merasakan.

Kenaikan tarif bayar listrik tidak sesuai dengan kualitasnya sangat memberatkan bagi mereka yang mengalami masalah dalam pelayanan listrik, karena kebutuhan akan listrik selain untuk kebutuhan rumah tangga juga di gunakan dalam hal lain terutama yang menyangkut pekerjaan baik itu yang bekerja kepada orang lain juga punya usaha sendiri  yang erat hubungannya dengan listrik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline