Banyak sumber menyebutkan bahwa Mat Peci meninggal dunia di sergap aparat di Stasiun Leles yang stasiunnya terletak di kecamatan Kadungora, masuk akal bila Mat Peci meninggal dunia di Kecamatan Leles, tetapi menurut sumber yang valid warga dari Kecamatan Leuwigoong (dulu kecamatan Leles) dan warga yang berada di sekitaran Stasiun Leles yang berada di wilayah Kecamatan Kadungora, bahwa Mat Peci meninggal dunia di Stasiun Leuwigoong pada tahun 1978 di sergap oleh aparat pihak kepolisian, dan di perkuat lagi dimana shoting film dilakukan di Stasiun Leuwigoong dan sumber juga menyebutkan Mat Peci meninggal dunia di Leuwigoong (Sumber).
Tahun 1986 Kecamatan Leles mengadakan pamekaran, dan Desa Leuwigoong menjadi sebuah Kecamatan yang terdiri dari 9 Desa waktu itu (Sumber), jadi jika Mat Peci di lahirkan di Kecamatan Leles - Garut sangatlah masuk akal karena waktu itu Leuwigoong yang masih di bawah kecamatan Leles, dan masih bernama Desa Leuwigoong, tetapi sebaliknya jika Mat Peci meninggal di Stasiun Leles menurut saya keliru, karena sudah ada yang menyebutkan sumber - sumber yang Valid, seperti yang telah di paparkan sebelumnya.
Mat Peci yang di kenal penjahat paling bengal dan di kategorikan penjahat no 1, karena dengan tak segan - segan dia merampok dengan cara kejam, sampai membunuh korbannya, dan di awali karirnya sebagai calo karcis Bioskop di Bandung ( Cicadas ).
Mat Peci dengan ciri khas memakai Peci seperti halnya Peci seperti yang di gunakan Alm Kang Ibing, orang sunda, juga sering digunakan oleh pejabat -pejabat di negeri ini, dia terkenal memiliki ilmu kebal sehingga pihak kepolisian susah menangkapnya, mungkin hari naas yang menimpa Mat Peci sehingga dia meninggal di brendel peluru di Stasiun Leuwigoong.
Mat Peci yang terkenal penjahat yang sering keluar masuk bui, dia menimba ilmu kebal yang di dapat dari sesama Napi ketika dia berada di dalam sel penjara, sehingga sudah keluar penjara Mat Peci semakin beringas dalam melancarkan perbuatannya.
Mat Peci merupakan orang dari keluarga terpandang dari kampungnya, dia juga mempunyai pacar yang bernama Euis dia saling mencintai tetapi orang tua Euis tidak merestuinya, akhirnya Mat Peci memutuskan untuk merantau ke Kota Bandung yang berprofesi sebagai calo karcis Bioskop di kawasan Cicadas.
Ketika jadi buronan polisi Mat Peci menemukan Euis di tempat pelacuran ( Pacarnya ), tetapi Mat Peci menerima Euis apa adanya, dan cinta pun bersemi kembali selanjutnya suatu saat mereka mengadakan liburan ke Situ Cangkuang ( Candi Cangkuang ) yang berada di sekitar Kecamatan Leles.
Rarakitan / Lalayaran ( Berlayar menggunakan rakit ), merupakan ciri khas dari pengunjung situ cangkuang ( Candi Cangkuang ) dan menurut mitos penduduk setempat jika pasangan yang lagi masa hubungan pacaran akan mengakibatkan putusnya hubungan mereka, mungkin mitos tersebut masih di percayai sampai sekarang apalagi di perkuat dengan kisah Mat Peci.
Akhir cerita Mat Peci meninggal dunia di Stasiun Leuwigoong ( dulu Kec. Leles ) pada tahun 1978 setelah di endus oleh Intelejen kepolisian dan meninggal di brondong peluru, dan akhir khayat seorang Penjahat bengal nomor wahid berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H