Lihat ke Halaman Asli

Agus Joko Sulistya

Silent Rider

Pelajaran Atasan dan Bawahan

Diperbarui: 28 November 2024   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menentukan tema disini ternyata bukan hal yang mudah. Mungkin ini tidak berlaku bagi yang sudah biasa menulis. Bagi saya menentukan tema apa yang akan ditulis menjadi tantangan tersendiri. Beragamnya tema yang ada ternyata tidak serta merta bisa membuat saya jadi mudah akan menulis apa. Ternyata untuk seorang pemula seperti saya ini, tema yang beragam tidak secara otomatis membuat saya punya keberanian untuk memilih salah satu tema tulisan. Mungkin Diary ini bisa dikatakan level penulisan yang paling mudah. Tapi sekali lagi ini menurut saya. Jika ada yang punya pendapat lain mungkin nanti bisa berbagi. Menulis dengan jenis tulisan diary yang disiapkan disini rasanya paling mudah dan nyaman dilakukan. Saya sadar mungkin tulisan ini tidak ada artinya sama sekali bagi orang lain, tapi saya juga sadar sepenuhnya bahwa tulisan ini akan sangat bermanfaat bagi saya pribadi untuk mulai mengasah tulisan. Seperti om Jay bilang, saya ibarat orang lumpuh yang sedang belajar berjalan. Sungguh tajam kalimat di buku om Jay itu. Rabun membaca, lumpuh menulis. Dua kiasan yang diumpamakan kondisi literasi masyarakat Indonesia. 

Hari ini saya melakukan aktivitas yang agak berbeda dari biasanya. Mulai pagi saya sudah harus di depan komputer untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya. Sebenarnya tugas tersebut sudah selesai saya kerjakan beberapa hari yang lalu. Begitu saya serahkan tidak ada koreksi apapun yang diberikan kepada saya. Saya hanya bisa harap-harap cemas sambil menunggu sampai hari ini, dimana apa yang saya kerjakan harus dipaparkan oleh orang yang memerintahkan saya tadi. Ternyata pagi tadi saya mendapatkan kejutan berupa koreksi yang harus segera saya selesaikan menjelang pelaksanaan paparan. Alhasil pagi ini saya melakukan aktivitas yang sedikit berbeda. Saya bersyukur dengan peristiwa tadi pagi. Ada 2 pelajaran yang bisa saya petik. Pelajaran sebagai atasan dan pelajaran sebagai bawahan.

Pelajaran sebagai atasan adalah sebagai berikut : jangan percayakan penuh apa yang menjadi tugas kepada bawahan, setiap orang memiliki pikiran dan pandangan yang berbeda, termasuk seorang bawahan. Jika mendelegasikan tugas kepada bawahan, berikan guidance yang jelas agar tidak keluar dari apa yang kita mau. Berikan batasan waktu yang jelas bagi seorang bawahan untuk bisa menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang diberikan. Selalu monitor perkembangan tugas yang diberikan, berikan koreksi dan arahan apabila tugas yang dikerjakan tidak sesuai yang diinginkan. Pelajaran bagi seorang bawahan adalah sebagai berikut : tanyakan secara jelas kepada atasan yang memberikan tugas terkait hal-hal yang kurang dipahami, kerjakan tugas sesuai dengan apa yang sudah diarahkan atasan, laporkan perkembangan tugas yang sedang dikerjakan, yakinkan tugas yang diberikan sudah sesuai dengan rambu-rambu yang sudah diberikan oleh atasan, selesaikan tugas dengan segera sebelum batas waktu yang diberikan.  Baik atasan maupun bawahan penting untuk melaksanakan semuanya secara humanis. Dengan humanis maka semua pekerjaan akan beres tanpa ada yang merasa dalam tekanan. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline