Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

TERVERIFIKASI

Tenaga Kependidikan

Risiko Jalur KM 90-100 Tol Cipularang, Analisis Dua Arah yang Berbahaya

Diperbarui: 5 Januari 2025   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi bus Primajasa yang ringsek di Tol Cipularang KM 97 A, Minggu (5/1/2025). (Tribun Jabar/deanza falevi)

Tol Cipularang khususnya ruas KM 90-100, dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di Indonesia. Pada Minggu 5 Januari 2025, pukul 09:11 WIB sebuah kecelakaan kembali terjadi di KM 97 arah Jakarta-Bandung. 

Sebuah truk yang tidak kuat menanjak mundur tak terkendali, menyebabkan tabrakan beruntun yang melibatkan lima kendaraan. Dua korban mengalami luka-luka, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa baik jalur menanjak maupun menurun di ruas ini memiliki risiko besar.

Kondisi Jalur dan Faktor Risiko

1. Jalur Jakarta-Bandung (Menanjak)

Pada arah ini, kendaraan berat seperti truk sering kali menghadapi tantangan berat saat menanjak. Risiko utama meliputi:

  • Truk Tidak Kuat Nanjak: Faktor ini kerap terjadi karena beban muatan yang berlebihan atau kondisi mesin yang tidak prima. Truk yang kehilangan daya dorong dapat bergerak mundur tanpa kendali.

  • Arus Lalu Lintas Padat: Dengan kendaraan lain di belakang, truk mundur dapat menyebabkan tabrakan beruntun.

2. Jalur Bandung-Jakarta (Menurun)

Sebaliknya, arah menurun ini terkenal berbahaya karena:

  • Rem Blong: Penurunan curam dan panjang meningkatkan risiko rem kendaraan berat menjadi panas dan kehilangan fungsi (overheating).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline