Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

TERVERIFIKASI

Tenaga Kependidikan

Cerita PAUD di Pelosok Desa

Diperbarui: 22 Desember 2024   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Ketika saya mendengar bahwa pendidikan PAUD sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan menjadi prioritas pemerintah saat ini, saya langsung teringat pada sanak family di kampung halaman saya yang berada di pelosok desa. Di kampung yang jauh dari hiruk-pikuk kota, banyak keluarga yang masih bingung harus memulai dari mana untuk memberikan pendidikan awal bagi anak-anak mereka. 

Bahkan, beberapa dari mereka menganggap PAUD sebagai sesuatu yang "mewah" karena biasanya hanya terjangkau oleh keluarga yang mampu.

Namun, masa depan anak-anak tidak boleh berhenti karena keterbatasan. Saya ingin berbagi pengalaman dan tips sederhana, yang mungkin bisa membantu keluarga di kampung saya khususnya, umumnya juga keluarga lainnya yang berada di pelosok dalam memilih PAUD yang tepat dan mengelola keuangan untuk pendidikan anak usia dini.

Memahami Kebutuhan Anak dan Keluarga

Suatu hari seorang sepupu saya Kang Tatang (bukan nama sebenarnya) yang memiliki anak berusia 4 tahun, bercerita. "Saya ingin anak saya masuk PAUD tapi di sini sekolahnya jauh dan biayanya mahal," keluhnya. Saat itu saya sadar, pendidikan bukan hanya soal sarana prasarana atau kurikulum, tapi juga soal akses dan kemampuan keluarga.

Langkah pertama yang saya sarankan pada Kang Tatang adalah mencari tahu PAUD yang ada di sekitar kampung, bahkan jika itu adalah PAUD berbasis komunitas atau di bawah program desa. Biasanya, PAUD seperti ini lebih terjangkau dan dekat dengan kebutuhan masyarakat lokal.

Tips Memilih PAUD yang Tepat di Pelosok

1. Cari PAUD yang Dekat dan Aman

Di kampung kami, jarak menjadi tantangan besar. Pilih PAUD yang lokasinya bisa dijangkau dengan mudah tanpa perlu transportasi mahal.

2. Pastikan Guru Ramah Anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline