Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

TERVERIFIKASI

Tenaga Kependidikan

Deepfake Semakin Canggih, Waktunya Kita Cerdas Menghadapinya

Diperbarui: 8 Desember 2024   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara kerja deepfake.(Freepik)

Pada era digital yang semakin canggih, teknologi deepfake menjadi salah satu inovasi luar biasa sekaligus menimbulkan kekhawatiran. Di satu sisi, deepfake mampu menciptakan konten visual dan audio yang sangat realistis untuk berbagai kebutuhan kreatif. 

Tetapi di sisi lain teknologi ini dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, mencemarkan nama baik, hingga melakukan tindak kriminal. 

Apa Itu Deepfake?

Deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menciptakan atau memanipulasi video, foto, atau audio sehingga terlihat atau terdengar seperti asli. Teknologi ini bekerja menggunakan algoritma deep learning, khususnya Generative Adversarial Networks (GANs). Algoritma ini mempelajari pola wajah, suara, dan gerakan seseorang dari data yang ada, lalu mereplikasinya dalam bentuk konten baru yang sulit dibedakan dari kenyataan.

Kegunaan Positif Deepfake

Meski kerap dianggap negatif, deepfake memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

1. Hiburan dan Film

Deepfake digunakan untuk menciptakan efek visual yang realistis dalam film atau serial, seperti menghidupkan kembali aktor yang sudah meninggal atau menciptakan adegan yang memukau.

2. Edukasi dan Pelatihan

Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat simulasi sejarah, membantu pengajaran, atau pelatihan berbasis video interaktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline