Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

TERVERIFIKASI

Tenaga Kependidikan

Apakah Ikan Kaleng Layak Menjadi Menu Program Makan Bergizi Anak Sekolah?

Diperbarui: 14 November 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surstrmming ikan kaleng khas Swedia.(Dok. Thelocal.se/Ralf Bergman/TT) via Kompas.com

Sebagai orang tua, kita selalu ingin memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan yang terbaik, terutama dalam hal nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Baru-baru ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan agar ikan kaleng seperti sarden, menjadi bagian dari menu program Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah. 

Alasannya cukup logis: Ikan kaleng mengandung protein dan nutrisi yang mencukupi untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak. Sebelum kita setuju atau tidak setuju dengan usulan ini, alangkah baiknya kita tinjau beberapa aspek penting terkait manfaat dan potensi kelemahannya.

Manfaat Ikan Kaleng untuk Program Gizi Sekolah

1. Sumber Protein Berkualitas

Ikan kaleng terutama sarden dan tuna, adalah sumber protein hewani yang baik. Protein sangat penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan otot, dan daya tahan tubuh anak-anak. Dalam program makan bergizi, penyediaan protein yang cukup adalah kunci untuk memastikan anak-anak memiliki energi dan kesehatan yang optimal.

2. Kaya Akan Omega-3 dan Nutrisi Lainnya

Ikan kaleng juga mengandung asam lemak omega-3 yang esensial untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Kandungan omega-3 ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan fokus dan kemampuan belajar anak, yang tentunya penting dalam mendukung pendidikan mereka.

3. Praktis dan Ekonomis

Ikan kaleng tahan lama dan praktis dalam penyajian. Kepraktisan ini membuatnya sangat cocok untuk program berskala besar yang membutuhkan penyimpanan mudah dan distribusi cepat. 

Biaya ikan kaleng yang relatif terjangkau dibandingkan dengan ikan segar juga membuatnya pilihan yang efisien untuk program pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline