Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

Tenaga Kependidikan

Hubungan Anak dan Orang Tua itu Pilihan

Diperbarui: 20 September 2024   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orangtua dan anak.(Dok. Shutterstock/220 Selfmade studio) via.Kompas.com

Secara mutlak hubungan kita sebagai orang tua dengan anak ketika masih usia balita adalah suatu keniscayaan, fase ini memungkinkan sang anak tidak mau jauh dari kita bahkan untuk keperluan sebentar.

Beranjak dewasa biasanya ketika menginjak remaja, anak kita mulai jaga jarak biasanya karena Sang Anak merasa mulai mempunyai kepentingan dan urusan yang berbeda.

Apalagi setelah dewasa, anak kita menikah dan punya keluarga sendiri. Pada umumnya mereka telah menemukan jati dirinya masing-masing.

Tapi semua fase itu menurut saya adalah pilihan, banyak cara untuk tetap senantiasa dekat dengan anak tergantung bagaimana kita menempatkan diri sebagai orang tua dengan anak sesuai usianya.

Di fase balita kita tumpuan satu-satunya, di fase remaja kita bisa menempatkan diri sebagai temannya, dan di fase selanjutnya kita bisa menempatkan diri sebagai advisornya.

Pendapat saya tentang hubungan antara anak dan orang tua sebagai pilihan dalam pola asuh menunjukan hubungan ini memang tidak bersifat statis, melainkan dinamis, bergantung pada tahap perkembangan anak dan bagaimana orang tua beradaptasi dengan perubahan tersebut. Mari kita coba kembangkan lebih lanjut dengan beberapa perspektif:

1. Fase Balita Sebagai Fondasi Emosional

Pada masa balita, hubungan orang tua dan anak sangat erat karena anak secara biologis dan emosional bergantung sepenuhnya pada orang tuanya. Pada fase ini, peran orang tua sebagai sumber keamanan, kasih sayang, dan perlindungan sangat vital. Kedekatan fisik dan emosional yang terjalin akan membentuk dasar dari ikatan yang kuat di masa depan.

Namun, walaupun kedekatan ini bersifat keniscayaan, penting bagi orang tua untuk mulai membangun kemandirian anak sejak usia dini. Ini bisa dilakukan dengan memberikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi dunia dengan rasa aman, sambil memastikan mereka tahu bahwa orang tua akan selalu ada ketika mereka membutuhkannya. Fase ini bukan hanya tentang mengasuh, tetapi juga tentang menanamkan kepercayaan diri dan rasa aman pada anak.

2. Fase Remaja Sebagai Transisi Menuju Otonomi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline