Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

TERVERIFIKASI

Tenaga Kependidikan

Asiknya Nonton Film Dokumenter What Jennifer Did

Diperbarui: 12 Oktober 2024   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

screenshot akun Netflix (dokpri)

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang film ini, saya ingin mengingatkan bahwa ulasan ini akan mengungkap beberapa detail penting dari alur cerita. Jika Anda belum menonton film ini dan ingin menikmatinya tanpa bocoran, saya sarankan untuk menonton terlebih dahulu sebelum melanjutkan ulasan ini.

Nonton film dokumenter itu ternyata lebih mengasyikan dari pada menonton film fiksi, itu yang saya rasakan. Bagaimana menurut Pemirsa? Ya, mungkin untuk membuktikannya pemirsa bisa menonton salah satunya.

Saya berani memberikan rating 9 dari 10 untuk jenis film dokumenter, sedangkan untuk film fiksi saya berikan rating 7 dari 10. Alasannya tentu Pemirsa sudah mengetahuinya karena di film dokumenter kita menonton kisah nyata dari pembuktian sebuah kasus.

Pilihan saya kali ini adalah film dokumenter kriminal nyata What Jennifer Did.

Film dokumenter kriminal What Jennifer Did adalah karya yang menarik perhatian banyak penonton karena menyajikan kisah nyata yang penuh misteri dan konflik internal dalam sebuah keluarga. Film ini mendalami kisah Jennifer Pan, seorang wanita muda keturunan Vietnam yang tinggal di Kanada. Kasusnya menjadi salah satu pembunuhan paling kontroversial di wilayah Markham, Ontario, Kanada.

Film dimulai dengan sebuah adegan yang sangat emosional, saat Jennifer menelepon layanan darurat 911 dengan nada yang penuh kepanikan, melaporkan bahwa orang-orang tak dikenal telah menyerbu rumah keluarganya, menembak ibunya hingga tewas, dan ayahnya yang mengalami luka parah hingga koma. Sontak, peristiwa ini mengguncang masyarakat setempat dan menarik perhatian media.

Pada awalnya, Jennifer dianggap sebagai korban yang kehilangan keluarganya secara tragis. Namun, seiring berjalannya investigasi, terungkaplah bahwa kasus ini bukanlah kasus perampokan atau pembunuhan acak seperti yang semula diduga. Para penyelidik mulai meragukan keterlibatan Jennifer setelah mencatat beberapa ketidakkonsistenan dalam ceritanya. Jennifer yang tampak cemas dan emosional saat berbicara dengan polisi, menunjukkan perilaku yang tidak biasa.

Di balik semua itu, penyelidikan mulai membongkar lapisan demi lapisan kehidupan pribadi Jennifer yang ternyata menyimpan banyak kebohongan dan manipulasi. Jennifer telah berhasil menipu kedua orang tuanya selama bertahun-tahun tentang studinya dan aktivitas sehari-harinya. Dalam kenyataannya, Jennifer tidak pernah lulus sekolah seperti yang dia klaim dan bahkan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan pacarnya, seorang pria yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Plot twist yang paling mengejutkan adalah ketika terungkap bahwa Jennifer sebenarnya adalah otak di balik pembunuhan tersebut. Ketika dia merasa terjebak dalam kebohongan yang tak ada akhirnya dan tertekan oleh tuntutan orang tuanya yang sangat ketat, Jennifer menyusun rencana pembunuhan orang tuanya dengan menyewa sekelompok pembunuh bayaran. Motivasi utama Jennifer untuk melakukan pembunuhan ini adalah untuk mendapatkan kebebasan dan hak atas harta orang tuanya yang kaya raya.

Film ini kemudian mengikuti proses hukum yang mendetail, memperlihatkan bagaimana bukti demi bukti mulai mengarah kepada Jennifer sebagai tersangka utama. Kesaksian yang menggemparkan, rekaman percakapan telepon, dan wawancara intens dengan berbagai saksi kunci menambah ketegangan dalam narasi film. Akhirnya, Jennifer dihadapkan pada keadilan dan menerima hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline