Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

Tenaga Kependidikan

Menjaga Silaturahmi Dengan Kerabat di Pelosok Desa

Diperbarui: 1 September 2024   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semasa ayah dan ibu masih hidup, saya sering diajak mereka berkunjung ke tanah kelahiran mereka di pelosok desa dan mengunjungi rumah kerabat yang hidup disana.

Begitu banyak alasan mereka untuk selalu terhubung, diantaranya dengan mempunyai lahan kebun dan sawah yang kepengurusannya diserahkan pada keluarga di kampung. Atau dengan memiliki hewan ternak seperti domba, kerbau, dan sapi yang dititipkan pada saudara di kampung yang keuntungannya nanti dibagi berdasarkan kesepakatan.

Kini setelah mereka pergi untuk selamanya, saya baru menyadari bahwa hal itu penting dilakukan. Bukan semata mencari keuntungan finansial, tapi ada maksud yang lebih mulia dari itu yaitu menjaga tali silaturahmi antara ayah ibu kami yang berada diperkotaan dengan keluarga yang ada di pelosok.

Kehidupan yang menggambarkan betapa pentingnya hubungan kekeluargaan, terutama di tengah perbedaan jarak dan gaya hidup antara kota dan desa. Ayah dan ibu tampaknya memiliki pandangan yang bijak tentang menjaga hubungan keluarga melalui kegiatan bersama, seperti mengelola lahan pertanian atau memelihara ternak. 

Bagi mereka, tindakan ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan finansial, tetapi juga upaya untuk mempertahankan hubungan silaturahmi dan ikatan emosional dengan keluarga besar di kampung halaman.

dokpri

Untuk selalu terhubung dengan keluarga besar di pelosok pedesaan, berikut beberapa langkah yang bisa kita pertimbangkan:

1. Kunjungi Secara Rutin: Meskipun mungkin tidak bisa sesering yang diinginkan, kunjungan langsung ke kampung halaman tetap menjadi cara terbaik untuk mempererat ikatan. Rencanakan kunjungan bersama keluarga atau bahkan sendirian secara rutin, misalnya saat liburan panjang atau momen-momen penting.

2. Manfaatkan Teknologi: Walaupun jarak jauh, teknologi bisa menjadi sarana untuk tetap terhubung. Gunakan aplikasi pesan singkat, panggilan video, atau media sosial untuk berbagi kabar, cerita, dan momen-momen penting. Namun, pastikan untuk menghormati kebiasaan dan kenyamanan keluarga di desa yang mungkin tidak selalu terbiasa dengan teknologi.

3. Lanjutkan Tradisi dan Kegiatan Keluarga: Pertahankan tradisi yang pernah dilakukan oleh orang tua kita, seperti pengelolaan lahan atau ternak. Ini bukan hanya mempertahankan koneksi finansial, tetapi juga hubungan yang lebih mendalam dengan keluarga besar. Kita juga dapat melibatkan mereka dalam kegiatan lain yang lebih modern tetapi tetap mengandung nilai kebersamaan, misalnya proyek desa berbasis komunitas atau kegiatan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline