Tulisan saya tentang siswa-siswi kami yang menggunakan sepeda kesekolah meningkat ternyata telah menjadi artikel Headline.
Hal di atas karena siswa kami yang menggunakan sepeda tinggal relatif dekat dengan sekolah, apalagi sekarang semakin marak kehadiran sepeda listrik yang tidak perlu dikayuh untuk menggunakannya sehingga tren sepeda listrik dominan digunakan oleh siswi untuk menuju sekolah.
Tren bersepeda yang sempat ramai pada masa pandemi secara umum kemudian mengalami penurunan karena beberapa alasan. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan ini antara lain:
1. Kembalinya Aktivitas Normal: Saat pandemi, banyak orang mencari alternatif untuk berolahraga dan transportasi yang aman dari risiko penularan virus.
Setelah situasi pandemi mereda dan kehidupan mulai kembali normal, banyak orang kembali ke rutinitas lama seperti menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.
2. Waktu dan Kesibukan: Dengan kembalinya kegiatan seperti bekerja di kantor, sekolah, dan aktivitas sosial lainnya, banyak orang merasa tidak lagi memiliki waktu luang yang cukup untuk bersepeda.
3. Kurangnya Infrastruktur: Salah satu masalah utama yang menghambat keberlanjutan tren bersepeda adalah kurangnya infrastruktur yang memadai. Jalur sepeda yang aman, parkir sepeda, dan fasilitas penunjang lainnya sering kali kurang tersedia atau kurang terawat.
4. Kondisi Cuaca dan Lingkungan: Di beberapa tempat, cuaca yang ekstrem, polusi udara, atau kondisi jalan yang tidak memadai dapat mengurangi minat masyarakat untuk bersepeda.
Perbedaan bersepeda antara dulu dan sekarang juga terlihat pada beberapa aspek:
- Dulu: Pada masa pandemi, bersepeda menjadi salah satu pilihan utama untuk olahraga dan transportasi yang aman. Banyak orang bersepeda untuk menghindari kerumunan dan menjaga kesehatan fisik serta mental.