Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir tepatnya semenjak wabah Korona melanda saya perhatikan banyak orang menggunakan sepeda untuk aktivitasnya. Bahkan saat ini siswa kami yang menggunakan sepeda untuk tiba di sekolah terus bertambah, tidak hanya sepeda konvensional, tetapi juga sepeda bertenaga listrik yang semakin populer.
Pengamatan saya tentang peningkatan penggunaan sepeda, baik konvensional maupun bertenaga listrik, sebagai alternatif transportasi yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir merupakan gambaran positif dari perubahan perilaku masyarakat. Ini adalah fenomena yang patut diperhatikan karena memiliki implikasi yang penting baik bagi kesehatan individu maupun lingkungan.
Pertama-tama, peningkatan penggunaan sepeda dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi mempromosikan gaya hidup yang aktif dan meningkatkan kebugaran fisik. Aktivitas bersepeda secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Selain itu, bersepeda juga merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan polusi udara yang merugikan kesehatan manusia.
Kedua, pergeseran menuju penggunaan sepeda juga memiliki dampak positif pada lingkungan.
Dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor, penggunaan sepeda membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, yang berkontribusi pada perubahan iklim dan kesehatan lingkungan.
Tak hanya itu, penggunaan sepeda juga dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi kebutuhan akan infrastruktur jalan yang mahal.
Selanjutnya penggunaan sepeda dapat berdampak positif secara ekonomi. Dibandingkan dengan kendaraan bermotor, biaya untuk membeli dan memelihara sepeda jauh lebih rendah. Hal ini dapat membantu masyarakat menghemat biaya transportasi dan mengalokasikan sumber daya finansial untuk keperluan lainnya.