Lihat ke Halaman Asli

agus hendrawan

Tenaga Kependidikan

"Tonggeret" Gerbang Kenangan

Diperbarui: 30 April 2024   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar Oleh Bruce Marlin - Own work CC. BY. SA 2.5


Sebagaimana diungkap pada tulisan sebelumnya, momen pulang kampung adalah momen emosional yang menjadikan setiap sudut, aroma, pandangan, pendengaran dan indera pada umumnya memiliki daya tarik emosional bagi banyak orang, terutama bagi yang memiliki kenangan atau hubungan emosional dengan lingkungan di mana semua itu biasa dirasakan sebelumnya.

Salah satu objek yang sangat menyentuh emosional saya adalah suara "Tonggeret". Lalu apa, mengapa, dimana, kapan, oleh siapa, dan bagaimana. Inilah sedikit fakta tentang "Tonggeret:

What (Apa): Tongeret adalah sejenis serangga yang menghasilkan suara khas kala senja menjelang malam. Berbeda dengan serangga "Turaes" yang bersuara sembarang waktu dengan suara konstan, "Tonggeret" hanya mengeluarkan suara pada sore hari menjelang malam dengan suara variasi membentuk sebuah frekuensi (naik turun).

Why (Mengapa): Tongeret mengeluarkan suara untuk berbagai tujuan, termasuk komunikasi dengan anggota spesies lain, pencarian pasangan untuk berkembang biak, atau menandai wilayah keberadaannya.

Where (Di mana): Tongeret biasanya ditemukan di lingkungan dengan vegetasi yang lebat, seperti hutan, ladang, atau daerah pertanian. Mereka cenderung berada di daerah yang gelap dan tenang.

When (Kapan): Tongeret aktif pada senja menjelang malam dan berhenti bersuara setelah malam benar-benar tiba. Suaranya paling sering terdengar pada saat-saat ketika langit mulai memerah menjelang matahari terbenam.

Who (Siapa):Khusus bagi saya mendengar suara "Tongeret" adalah momen spesial yang membangkitkan emosional membuka memori masa lalu disaat keseharian bersama orang tua sepulang dari ladang melewati hutan dan perkebunan penduduk kala langit memerah saat sore menjelang malam.

How (Bagaimana): Tongeret menghasilkan suara melalui gesekan atau getaran di sayapnya, yang menghasilkan melodi unik. Suara ini sering kali dianggap memiliki daya tarik artistik dan kadang-kadang menjadi latar belakang yang menenangkan di lingkungan alam.

Meskipun fisiknya sulit terlihat di antara rerimbunan dedaunan dan lebatnya pohon yang gelap kala malam menerkam, namun keberadaannya terwujud melalui suara menyerupai frekuensi stabil naik turun yang merayap di tengah senja.

Dalam keheningan senja, suara Tongeret melangit, menyelinap masuk ke dalam telinga membuka nostalgia yang menyayat hati. Di tengah-tengah ladang yang sunyi, suara itu membangkitkan memori yang terkubur dalam, membuka kenangan masa lalu yang mulai memudar dalam bayang-bayang waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline