Lihat ke Halaman Asli

Blunder Politik Hary Tanoe

Diperbarui: 19 April 2017   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

hary tanoe dikenal sebagai pengusaha sukses diindonesia, sebagai seorang pengusaha tentu saja hary tanoe memiliki otak yang sangat cerdas sehingga bisa menjadi salah satu konglomerat diindonesia. tapi manusia tidak ada yang sempurna, sukses dalam 1 bidang bukan berarti akan sukses pula dalam bidang yang lain. contohnya dalam bidang politik saya melihat hary tanoe  melakukan beberapa kesalahan.

Pertama saat deklarasi capres  dari partai hanura bersama wiranto, pada saat itu hanura bukanlah partai yang sangat besar seperti pdip golkar atau demokrat. dan untuk bisa mengusung capres cawapres sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain, maka hanura harus bisa mendapatkan jumlah kursi 20% di DPR. pada saat itu hal itu terasa mustahil bisa dicapai, sedangkan jika berkoalisi dengan partai lain, maka tentu partai yang berkoalisi dengannya juga minimal menginginkan kursi cawapres dan yang akan dimajukan oleh partai hanura saat itu jika bisa mengajukan capres jika harus berkoalisi dengan partai lain tentu saja ketua umumnya saat itu yaitu wiranto dan peluang ht untuk menjadi cawapres dirasakan sangat mustahil saat itu.

blunder ke2 pada saat pilpres lalu, pada saat itu dukungan pada jokowi sangat kuat, semua orang bisa melihat bahwa pada saat itu jokowi merupakan calon terkuat itu bisa dilihat dari antusiasnya dukungan masyarakat pada saat jokowi kunjungan kedaerah untuk membantu kampanye calon kepala daerah dari pdip. tetapi ht malah memilih untuk mendukung prabowa dan akhirnya terbukti pilihannya tersebut salah karena prabowo kalah dipilpres. dan blunder yang terakhir ini merupakan yang paling fatal adalah dukungannya terhadap anies. 

Dukungannya terhadap anies akan membuatnya dijauhi oleh para pendukung jokowi ahok dan ini akan sangat merugikannya pada saat pemilu 2019 nanti. padahal pendukung jokowi ahok inilah yang paling potensial untuk memilihnya pada pemilu 2019 nanti. alasannya sangat sederhana karena mereka ini memilih berdasarkan rekam jejak tanpa memandang isu sara, dan ht  sebagai double minoritas lebih berpeluang untuk menarik suara mereka daripada menarik suara  pendukung anies sandi. 

Pendukung anies sandi kebanyakan memilih pendukung berdasarkan agama dan suku dan ht sebagai double minoritas akan sangat sulit untuk bisa mengharapkan dukungan dari mereka. ahok sebagai gubernur yang telah banyak berbuat untuk kebaikan kota jakarta dan tingkat kepuasan warga jakara terhadapnya sangat tinggi saja bisa kalah telak hanya karena dimainkan isu agama apalagi ht yang belum pernah menjadi pejabat publik.  jadi ht tidak akan mungkin bisa mengharapkan dukungan dari pendukung anies sandi sedangkan dukungan dari pendukung jokowi ahok juga tidak mungkin bisa diharapkan lagi karena dukungan terhadap anies.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline