Lihat ke Halaman Asli

Karantina "Smart Gender"

Diperbarui: 27 Februari 2018   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ambil sendiri

OPTIMALISASI PERAN PEREMPUAN MENUJU PERUBAHAN

DI ERA JAMAN NOW

Karya: Agus Farisi

08155926867

Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam

agusfarisi25@gmail.com

Proragm ini di adakan oleh PEMPER yang berada di bawah naungan IKMPB (Ikatan Mahasiswa Pergerakan Bondowoso) dengan tema "Karantina Smart Gander" bertempat di Balai Desa Kaliwining, Rambi Puji, Jember pada tanggal 24-25 Februari 2018. Target terbesar dalam acara ini dari kader angkatan 2016 dan 2017, meskipun pada dasarnya yang mengikuti hanya 11 kader, diantaranya (Aisyah, Syarifah, Feni, Riski, Fida, Dewi, Imamah, Nabila, Rofi, Santi, Rohmah). Hal ini tidak menjadi masalah karena kata Lini Farokah selaku materi pertama, mengatakan "seumpamayang ikut hanya 2 kader, buat saya sudah luar biasa, apalagi sampai 11 kader seperti ini, bisa-bisa Anda adalah bagian kader yang akan mengguncangkan Bondowoso. Pernyataan tersebeut merefleksikan pesan Soekarno "Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia".

Tujuan di adakan kegiatan ini, supaya adek-adek kader IKMPB lebih memahami dan bisa mengaktualisasikan kehidupan sehari-harinya terhadap ruang lingkup Gender yang akan membawa perubahan di masyarakat. Hal ini diposisikan sebagai forum belajar bersama dalam ranah IKMPB yang bertujuan mendorong atau membekali mereka seperangkat pegetahuan dan keterampilan untuk menghapus berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan berbasis gender.

Secara spesifik, pembelajaran ini dimaksudkan:

  • Memberikan pemahaman tentang relasi gender yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, berikut penjelasan konsep dasar, analisis ketidakadilan gender yang terjadi, maraknya diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, dan faktor-faktor penyebab yang melembagakan dan melanggengkan ketidakadilan gender, kekerasan, dan diskriminasi.
  • Mendorong kader IKMPB di tingkat akar rumput dengan kesadaran kritisnya, untuk melakukan upaya-upaya nyata yang berdampak kepada penghentian kekerasan berbasis gender, diskriminasi, dan sekaligus mewujudkan secara sistematis kesetaraan dan keadilan dalam kehidupan IKMPB masing-masing dan masyarakat luas.
  • Membekali IKMPB seperangkat pengetahuan teknis dan keterampilan praktis untuk mengorganisasikan dan menggerakkan sumber daya kader IKMPB dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, baik pada lingkup keluarga, organisasi/komunitas, maupun negara.

Pembelajaran ini didesain dengan menggunakan pendekatan seminar untuk seluruh kader IKMPB. Setiap orang yang terlibat dalam acara ini dipandang sebagai subyek yang memiliki pengalaman, pengetahuan, keinginan dan tahap belajar yang menjadi narasumber ataupun peserta. Dengan cara tertentu semata hanya untuk berbagi pengalaman, menggambar, diskusi kelompok, saling berinteraksi, berbagi gagasan, dan pengetahuan peserta yang harus digali.

Hal ini didasarkan pada sebuah prinsip pendidikan yang dapat membangun kesadaran nalar kritis peserta. Sebuah ilmu pengetahuan adalah hal yang terpenting bagi kehidupan kita. Dengan adanya program ini, pengetahuan asas baru telah membungkam nalar kritis peserta. Cara ini bertujuan untuk dapat membangun kesetaraan, sekaligus menghilangkan dominasi baik fasilitator atau peserta yang mungkin memiliki posisi sosial tinggi. Sebagai patokan untuk mengembangkan yang memungkinkan tumbuhnya sikap nalar kritis peserta, ada 3 (tiga) asas nalar kritis yang dapat menjadi pedoman fasilitator yakni:

  • Belajar dari realitas dan pengalaman
  • Tidak mengajari dan tidak menggurui
  • Mengedepankan prinsip dialog bukan monolog.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline