Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tembok itu Menjadi Pembatas Sosial di Masyarakat

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan yang sangat pesat di kota tercinta Jakarta memang sangat menguntungkan bagi sebagian orang, tapi pembangunan ini meninggalkan tanda bahwa ada pembatas antara kaum menengah ke bawah dan menengah ke atas. seperti contoh, perumahan-perumahan elit yang ada di ibukota ini mereka membangun pagar-pagar beton setinggi mungkin agar orang selain penghuni perumahan tidak memeasuki kawasan itu, tujuannya memang masuk akal yaitu menjaga keamanan para penghuni perumahan.

Tapi coba sedikit kita tengok sebuah kawasan dekat pusat perbelanjaan senayan city, disitu terdapat sebuah komplek mewah, dan lihat sebelahnya merupakan kawasan pemukiman kumuh padat penduduk yang rumah-rumahnya terbuat dari triplek dan seng, ya ini adalaha jakarta tempat orang mengadu nasib dan bagi yang tidak bagus nasib nya maka akan terpinggirkan. sungguh kejamkah ibukota ini?

Tembok-tembok itu berdiri kokoh untuk membatasi mana kaum mewah dan mana kaum yang terpinggirkan, bukankah kita ini hidup untuk bermasyarakat tanpa mengenal perbedaan strata sosial yang ada? masing-masing induvidulah yang bisa menjawabnya sesuai dengan hati dan nurani




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline