Lihat ke Halaman Asli

Agus Dwianto

Kepala Sekolah

Benarkah Hari Ini Guru Mogok Mengajar ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380935950764713766

[caption id="attachment_292648" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Hari ini, tanggal 5 Oktober, setiap tahunnya diperingati sebagai "Hari Guru Sedunia" . Peringatan hari guru sedunia ini telah dimulai sejak tahun 1994. Menurut Wikipedia, tujuan diperingatinya hari ini adalah untuk memberikan dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuandan membangun generasi. Lebih dari seratus negara memperingati Hari Guru Sedunia, termasuk negeri kita tercinta Indonesia. Namun, ada yang menarik dari peringatan Hari Guru Sedunia di Indonesia. Sebagaimana diberitakan oleh Republika, semua guru di Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan mogok tak mengajar pada hari ini, 5 Oktober 2013. Jumlahnya diperkirakan sekitar 3,8 juta guru. Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengatakan guru sepakat untuk menggelar aksi damai berupa doa bersama. Ini dilakukan karena banyak persoalan guru dan tenaga kependidikan yang belum diselesaikan oleh pemerintah. Sulistiyo mengatakan doa bersama digelar sekitar pukul 10.00 WIB, guru PGRI, di daerahnya masing-masing akan berdoa selama 10 menit. Sulistiyo menegaskan bahwa doa ini untuk memacu agar pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan terkait guru dan dosen yang selama ini belum terselesaikan. Seruan ini pun menuai pro dan kontra. Berbagai pendapat pun dilontarkan, mulai dari mendukung penuh hingga menolak rencana mogok mengajar tersebut. Berbagai pihak yang menolak lebih mengutamakan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelasnya daripada harus berkumpul untuk melakukan upacara dan doa bersama sebagaimana terjadi di beberapa daerah. Berbeda dengan pernyataan Sulistiyo, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wonogiri, Tunggal Widodo, menepis isu mogok mengajar ini. Sebagaimana yang diberitakan Solopos, kendati dikatakan doa bersama, dia mengaku bukan berarti para pendidik dan tenaga kependidikan anggota PGRI akan berdoa di tempat yang sama. Aksi doa diharapkan dilaksanakan di tempat masing-masing guru berada. Bisa di dalam kelas, bisa di kantor, atau di rumah masing-masing bagi anggota PGRI yang tengah berlibur. Menurut Tunggal, kegiatan berdoa bersama hanya butuh waktu paling tidak satu menit sehingga tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Terlepas dari pro kontra peringatan Hari Guru Sedunia ini tampaknya akan lebih baik jika hari ini para guru kembali melakukan refleksi atas kinerja guru selama ini. Sorotan berbagai pihak terhadap berbagai hal yang diterima para guru (baca : sertifikasi guru), tampaknya harus benar-benar diperhatikan. Masyarakat umum menilai dengan besarnya gaji guru serifikasi maka guru dituntut untuk lebih bekerja keras demi peningkatan mutu pendidikan Indonesia ini. Jujur harus kita akui bahwa selama ini masyarakat menilai pemberian tunjangan profesi tersebut belum berbanding lurus dengan peningkatan profesionalisme guru. Sehingga, mari kita jadikan Hari Guru Sedunia ini sebagai ajang untuk memperbaiki kinerja kita selama ini. Semoga negeri kita tercinta akan semakin maju dengan meningkatnya profesionalisme para guru. Salam Guru Profesional !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline