Lihat ke Halaman Asli

Agus Deni

Agus Deni

Catatan Reflektif

Diperbarui: 19 November 2024   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONTEKS

Seperti biasa ketika masuk kelas memberi salam dan menyapa siswa termasuk menanyakan sehat, apakah sudah sarapan, serta menanyakan bagaimana kesiapan untuk belajar dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas.. 

Sesuai topik siswa diajak menyanyikan lagu lihat kebun ku versi lihat kelasku, setelah itu memberikan motivasi semangat belajar dan diskusi mengenai pentingnya menjaga menyayangi tempat belajar, menyayangi teman sesama yang selama ini belajar, bercanda dan bermain, tanpa membedakan perbedaan baik bahasa, suku, kaya, miskin bahkan kondisi kekurangan yang ada,  sembari menanyakan apa yang disukai di kelas ini, dan diajak keluar kelas melihat ruang kelas yang lain, sembari menuliskan dalam bentuk denah muali dari kelas satu sampai kelas enam.

AKSI

Pada tahapan selanjutnya seluruh siswa diajak berdiskusi mengenai menggambar ruang belajar yang disukai, ketrlibatan semua siswa dalam diskusi ini memuncukan berbagai argumen, ada yang setuju dengan menggambar ruang kelas, ada yang tidak dengan alasan susah, tentunya saya pada posisi sebagai penengah dan dikembalikan apa yang disukai tiadak memberatkan semua siswa dan pada saat itu siswa memberikan unpan balik bagaimana kalau mewarnai ruang kelas, semua siswa menyepakatinya.

HASIL

Berdasarkan hasil kesepakatan kelas dengan seluruh siswa pada akhirnya siswa dapat berperan aktip termasuk memberikan solusi ketika temannya yang belum menguasi menggambar bisa digantikan dengan mewarnai ruang kelas, dengan ekspresi wajah yang riang gembira.

PEMBELAJARAN

Tentunya dalam setiap hal juga ada pembelajaran yang bisa diambil, termasuk penerapan UDL dikelas dengan memperhatikan dan mempelajari UDL kiranya saya lebih menanamkan empati kepada siswa, Memberi anak-anak lebih dari satu cara untuk berinteraksi dengan materi dan menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.Sangat penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya belajar dan dapat berkomunikasi dengan teman sebaya maupun guru, tetapi juga merasa dianggap setara dengan teman sebaya sebagai bagian dari kelas tanpa melihat perbedaan yang dimiliki Perasaan setara atau sama dengan yang lain bagi siswa dengan disabilitas akan menciptakan rasa percaya diri dan termotivasi untuk belajar tanpa diskriminasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline