Lihat ke Halaman Asli

Agus Cahyono

*same lies

Keluh Kesah Pegawai Garmen, Capek dan Stres adalah Makanan Setiap Hari

Diperbarui: 10 Juni 2024   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

potret pekerja garmen hendak pulang menuju ketenangan "kost/rumah" (agus cahyono/magang unisnu)

JEPARA, Magang Unisnu -- Industrialisasi pabrik garmen di Jepara semakin getol dibangun.

Ribuan pekerja baik dari dalam dan luar Jepara berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai karyawan.

Harapan besar bagi mereka selain bisa hidup dari pabrik garmen, mereka ingin dipekerjaan dengan baik oleh perusahaan.

Stereotip mengenai gaji pekerja garmen yang tinggi membuat pekerja jengah dibuatnya. Ditambah lagi netizen di sosial media yang kerap membuat geleng-geleng kepala.

Indri, salah satu pekerja dari Pati menyayangkan sikap orang-orang yang memandang negatif pekerja garmen.

"Mereka pikir kerja garmen itu ringan dan bergaji besar" Ucap Indri.

Indri menambahkan, Menjadi pekerja garmen itu tidak mudah, setiap hari ia harus bangun subuh pulang malam ditambah kemacetan yang kian mengerikan.

Eva, salah satu pekerja garmen mengungkapkan, bahwasannya saat sedang shif kerja, tekanan demi tekanan datang dari atasan.

"Diteriaki ah tarjet, diteriaki kerja kok loyo, kerja kok lama, capek pol" Ujar Eva.

Eva melanjutkan, Sesampainya di kost ia terkadang sampai tidak bisa tidur mengingat perkataan atasannya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline