Lihat ke Halaman Asli

Agus Cahyono

*same lies

Tak Kenal Letih, Lek Tum Jemput Rezeki Sejak Jam Tiga Pagi

Diperbarui: 5 Juni 2024   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lek tum dengan gerobak kesayangannya (agus cahyono/ magang unisnu)

JEPARA, Magang Unisnu -- Lek Tum, sapaan akrab yang diberikan pelanggannya di komplek Bapangan Asri.

Setiap hari aktivitasnya dimulai dari jam 3 dini hari. Pergi ke pasar untuk membeli sayur-mayur untuk nanti dijual kembali.

Lek Tum tak mengenal kata letih, sejak subuh hingga siang hari ia gigih untuk mendapatkan pundi-pundi.

Keluarga dirumah menanti, termasuk anak-anaknya yang masih duduk di bangku SMA. Ia sayang anak-anaknya, demi sang buah hati panas hujan tak ia takuti.

Komplek Bapangan adalah tempatnya Lek Tum menjaring pelanggan, selain banyak langganan disana juga dekat dari rumah.

Anggi, salah satu pelanggan setia Lek Tum mengungkapkan, Sayurnya Lek Tum selain segar juga harganya murah.

"Lek Tum orangnya gigih, semangat lek tum" Ungkap Anggi.

Sunnah, salah satu pelanggannya juga mengungkapkan demikian, bahwasanya sayurnya Lek Tum itu lebih murah.

"Pagi gitu jam setengah enam Lek Tum sudah mangkal di pos ronda" Ujar Sunnah.

Lek Tum sendiri sudah jualan Sayur sudah puluhan tahun, tak heran jika pelanggannya banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline