Lihat ke Halaman Asli

Advokat Agus Candra

Advokat dan Konsultan HKI

Nasib Pilu Petani Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini beruntung saya bisa menonton tatap muka dengan narasumber Pak Siswono Yudohusodo, beliau adalah seorang pemikir yang saya kagumi untuk urusan petani di negeri ini. Pada kesempatan ini saya akan mencoba menginformasikan kepada para kompasianer intisari tatap muka di sebuah stasion swasta hari ini yaitu :

1. Sebesar Rp. 60 Triliyun rupiah uang ini dibelanjakan untuk mengimport produk-produk pertanian dari luar negeri.
2. Indonesia memiliki 70 pelabuhan laut yang siap menampung import produk-produk pertanian dari luar negeri, sedangkan Amerika Serikat saja negara yang maju hanya membuka 3 pelabuhan laut untuk menerima import produk-produk pertanian dari luar negeri.
3. 3 dr 5 petani Indonesia adalah petani gurem.
4. Rata-rata kepemilikan lahan petani 0,3 ha untuk jawa dan 0,7 ha di indonesia.
5. Menurutnya sistem agribisnis indonesia harus mencontoh perkebunan kelapa sawit dimana berbagai sektor terlibat, dari BUMN, lembaga swasta, pemerintah, Perbankan bahkan kelompok tani, sehingga Indonesia menjadi Produsen kelapa sawit terbesar di dunia dan produsen karet terbesar ke dua setelah Thailand.
6. Pemerintah perlu memberikan beasiswa kepada anak-anak petani agar mereka bisa maju.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline