Jurnalisme hadir untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Pada dasarnya masyarakat tergolong kedalam makhluk sosial. Sehingga dapat berbuah, tidak konstan, dan sulit diprediksi.
Hal ini menjadi faktor berubahnya dinamika jurnalisme masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ketidakpastian yang selalu ada dalam masyarakat menjadikan dinamika jurnalisme harus adaptif mengikuti perubahan tersebut.
Pada awalnya, jurnalisme atau pembuatan berita bersifat heirarkis, linier, dan melibatkan banyak orang.
Produk jurnalisme saat itu mengalami proses yang panjang sebelum akhirnya dapat dikonsumsi oleh publik, sebagai masyarakat yang haus informasi.
Pada saat itu wartawan akan melakukan proses news gathering, mencari dan meliput berita-berita di lapangan, lalu proses penulisan yang tidak sederhana,editing, sampai kepada proses penyebaran produk berita.
Dinamika Jurnalisme Masa Kini
Jika sebelumnya jurnalisme masa lalu bersifat heirarkis dan linear, jurnalisme masa kini mengalami transisi ke model horizontal transaksional. Maksudnya adalah dalam menerima produk jurnalisme audiens tidak lagi berperan pasif namun aktif.
Audiens tidak lagi hanya berperan sebagai konsumen tetapi juga sekaligus dapat memproduksi berita (prosumer).
Pers yang sebelumnya dijalankan oleh orang-orang yang professional kini mulai tergantikan oleh orang-orang biasa (audiens).
Dinamika jurnalisme saat ini terus berkembang, sehingga menempatkan masyarakat juga sebagai pelaku jurnalisme yang dapat memproduksi sebuah berita.