Lihat ke Halaman Asli

Korupsi Proyek Infrastruktur Pemerintah

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu hari saya pernah melihat-lihat kegiatan pembangunan tangkis air. Karena terakhir ada informasi bahwa kegiatan tersebut tidak memenuhi ukuran Rencana Anggaran Biaya (RAB). Salah satu kriteria material tidak sesuai dengan spsifikasi. Tatkala saya temui pelaksana lapangan, saya memberi tahu, "mas saya dengar merk semen yang di pakai bukan merk yang tercantum di Dokumen Proyek yah?". Seraya skeptis, orang tersebut kemudian menjawab. "mas proyek ini sudah di pegang LSM ... fulan (misalnya)", basa-basi saya pamit dan menyampaikan kepentingan saya tadi. Saya berfikir, mungkin si pelaksana tadi menganggap kami akan 'malak' dengan cara mencari-cari kesalahan kegiatan proyek.

Kenapa atensi saya kesana, daerah ini sudah sering kali terkena banjir dan penyebabnya adalah tangkis yang dibangun abrol di terjang banjir. Alangkah bagusnya jika pembangunan yg optimal dengan bahan yang bagus bisa mengantisipasi terjangan banjir yang selalu mengancaam di musim hujan.

Tapi ya sudahlah.... saya sudah mendapat pelajaran, bahwa setiap kegiatan proyek ternyata oknum LSM sudah menjadi aktor mafia pelindung proyek yang sudah mengkorupsi uang negara, dan jelas merugikan masyarakat. Sangat ironi, mungkin itu sala satu kasus dari banyak permasalahan permasalahan teknis dilapangan sehingga proyek pemerintah banyak di jadikan komoditas untuk mengeruk keuntungan besar, tanpa memperhatikan masa depan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline